Susul Indosat, Telkom Bentuk Pusat Pengembangan AI
PT Telkom Indonesia Tbk meluncurkan AI Center of Excellence (AI CoE) sebagai pusat pengembangan dan kolaborasi kecerdasan buatan. Indosat juga memperkenalkan layanan sejenis pada Juli.
Direktur IT Digital Telkom Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan AI Center of Excellence hadir sebagai pusat kolaborasi lintas-sektor.
“Tidak ada hari ini solusi AI yang berdiri sendiri. Semuanya butuh kolaborasi. Oleh karena itu, kami membentuk AI Center of Excellence untuk mempercepat transformasi digital bangsa,” ujar Faizal dalam acara peluncuran Telkom AI Center of Exellence di Nusa Dua, Bali, Kamis (28/8).
Ia menjelaskan, AI Center of Excellence Telkom dibangun dengan empat pilar utama, yakni:
- Edukasi dan Kampus, ruang kolaborasi dengan universitas dan komunitas untuk pengembangan talenta
- Kolaborasi Industri, menghubungkan praktisi dan pelaku bisnis di kota-kota strategis, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Malang, Makassar, Bali, Aceh, Labuan Bajo hingga Papua
- Inovasi dan Eksplorasi, menjadi pusat penciptaan solusi nyata berbasis AI bagi berbagai sektor industri
- Showcase dan Display, menyediakan ruang interaksi antara pelanggan dengan solusi AI yang dikembangkan mitra maupun Telkom
AI CoE dilengkapi dengan kapabilitas teknis, seperti analytics, machine learning, model bahasa besar alias large language models (LLM), dan natural language processing. Dengan kapasitas ini, Telkom menargetkan penyediaan solusi AI yang dapat dimanfaatkan oleh korporasi, pemerintah, dan UMKM.
Telkom menggandeng sejumlah mitra perusahaan hingga universitas seperti NeutraDC, Feedloop, Infomedia, ParagonCorp, MindID, Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi DEL, Telkom University, Institut Teknologi Surabaya (ITS), Universitas Brawijaya, Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI).
Sebelumnya, Indosat meluncurkan AI Center of Excellence skala nasional. Peluncuran ini menggandeng raksasa teknologi Cisco dan Nvidia, serta Kementerian Komunikasi dan Digital atau Komdigi pada Juli.
Pusat AI itu akan beroperasi dengan empat pilar utama:
- Infrastruktur Berdaulat, lewat AI Factory Indosat dan superkomputer Nvidia, agar Indonesia bisa mengembangkan model serta aplikasi AI sesuai kebutuhan lokal.
- Keamanan Data dan Aplikasi AI, kolaborasi bersama Cisco menghadirkan Cloud Sovereign SOC pertama di Indonesia untuk mendeteksi ancaman dengan AI, menjaga data tetap di dalam negeri, dan terhubung ke infrastruktur nasional.
- AI for All, sebagai Komitmen agar manfaat AI dirasakan seluruh masyarakat paling lambat 2027, termasuk desa, dengan dukungan jaringan Indosat, teknologi Nvidia, dan laboratorium AI RAN pertama di Indonesia
- Pengembangan Talenta dan Ekosistem, Fokus melatih 500 ribu orang lewat program Indosat, serta 500 ribu orang tambahan dari Cisco Networking Academy hingga 2030.
Indosat dan NVIDIA akan membangun infrastruktur AI berskala nasional dengan performa tinggi dan mandiri. Melalui anak usahanya, Lintasarta, Indosat menjadi yang pertama di Asia Tenggara mengadopsi teknologi terbaru NVIDIA GB200 NVL72 untuk mendukung AI generatif dan komputasi performa tinggi.
Bersama Cisco, COE menghadirkan Sovereign Security Operations Center (SOC) berbasis cloud pertama di Indonesia. SOC ini dilengkapi deteksi ancaman berbasis AI, solusi Splunk, dan Managed Security Services untuk melindungi data nasional secara menyeluruh.
Telkom Kaji Kerja Sama dengan Indosat
Dalam pengembangan ekosistem AI, Telkom membuka peluang kolaborasi dengan Indosat Ooredoo Hutchison. Ia mengatakan, Indosat sudah mendaftar untuk menjadi mitra, namun belum bisa bergabung dalam batch pertama karena keterbatasan undangan.
“Indosat kemungkinan akan menjadi mitra kami di batch berikutnya. Kenapa penting? Karena mereka punya solusi, punya infrastruktur GPU yang bisa disewakan melalui konsep GPU as a Service. Jadi, daripada kami langsung investasi besar misalnya, lebih efisien kalau sewa dulu di awal,” katanya.
Faizal menambahkan, kolaborasi semacam itu menjadi bentuk efisiensi sekaligus penguatan ekosistem AI nasional. “Mitra punya infrastruktur dan solusi unik. Kolaborasi akan menciptakan nilai tambah. Kuncinya yakni konsumen. Siapa yang paling dekat dengan konsumen, dialah yang menang,” katanya.
