Profil Bos Oracle Larry Ellison, Sempat Jadi Orang Terkaya Dunia Salip Elon Musk
Elon Musk sempat kehilangan gelarnya sebagai orang terkaya di dunia dan disalip oleh Larry Ellison, salah satu pendiri Oracle dan sekutu Presiden AS Donald Trump.
Kekayaan Larry Ellison melonjak menjadi US$ 393 miliar pada Rabu (10/9) pagi, melampaui kekayaan Elon Musk US$ 385 miliar, menurut Indeks Miliarder Bloomberg.
Dikutip dari BBC, kekayaan Larry Ellison melonjak setelah harga saham Oracle meroket 40%, berkat optimisme investor terhadap bisnis infrastruktur cloud dan kerja sama perusahaan terkait AI.
Akan tetapi, harga saham Oracle kembali turun pada penutupan perdagangan Rabu (10/9), sehingga Elon Musk kembali menjadi orang terkaya di dunia.
Sebelum sempat dikalahkan Larry Ellison, Elon Musk sempat menyandang gelar orang terkaya di dunia selama hampir satu tahun.
Ia dapat menerima paket gaji lebih dari US$ 1 triliun, jika ia mencapai daftar target ambisius terkait Tesla selama dekade berikutnya. Namun harga saham turun tahun ini.
Pembuat mobil listrik itu bergulat dengan kegelisahan investor atas pencabutan inisiatif kendaraan listrik oleh pemerintahan Trump, di samping reaksi keras konsumen terhadap keterlibatan politik Elon Musk.
Sementara itu, saham Oracle baru-baru ini terdorong oleh meningkatnya permintaan untuk infrastruktur pusat data.
Perusahaan memperkirakan sebagai bagian dari laporan pendapatan triwulanan pada Selasa (9/9) bahwa pendapatan dari bisnis cloud akan melonjak 77% tahun ini, menjadi US$ 18 miliar.
Oracle menandatangani empat kontrak bernilai miliaran dolar dengan pelanggan pada kuartal kedua. "Ada beberapa kesepakatan lagi dalam beberapa bulan ke depan," kata Kepala Eksekutif Oracle Safra Catz dikutip dari BBC, Kamis (11/9).
Larry Ellison Muda Hidup Sulit dan Tak Lulus Kuliah
Larry Ellison telah memposisikan dirinya sebagai sekutu Presiden Trump. Ketika Trump kembali ke Gedung Putih pada Januari, bos Oracle ini muncul bersama Sam Altman dari OpenAI dan Masayoshi Son dari SoftBank, untuk mengumumkan proyek bernama Stargate, untuk membangun infrastruktur AI di AS.
Oracle juga muncul sebagai calon pembeli TikTok, aplikasi milik perusahaan internet Cina, ByteDance. TikTok akan diblokir di Amerika Serikat, jika tidak melepaskan kepemilikan di ByteDance.
Pada Januari, ketika ditanya apakah ia terbuka jika Elon Musk membeli TikTok, Trump menjawab: 'Saya ingin Larry Ellison juga membelinya'.
Larry Ellison lahir dari seorang ibu muda, Florence Spellman, yang menjadi orangtua tunggal sejak berusia 19 tahun karena tidak menikah dengan ayah Larry. Ayah kandung Larry Ellison adalah pilot Amerika Serikat berkebangsaan Italia.
Dengan mempertimbangkan usia dan kesanggupannya, ibu Larry merasa tidak siap untuk membesarkan anaknya seorang diri. Ketika berusia sembilan bulan, Larry Ellison divonis mengidap pneumonia. Sejak saat itu, ibu kandung Ellison menitipkannya ke paman dan bibinya, Lilian Spellman Ellison dan Louis Ellison, sebagai orangtua angkat Larry.
Bersama paman dan bibinya, Larry Ellison dibesarkan dalam kehidupan sederhana. Larry Ellison baru bertemu ibu kandungnya saat ia berusia 48 tahun.
Dari kecil, Larry sudah menunjukkan bakat di bidang matematika. Ia memulai pendidikan dasarnya di Eugene Field di Chicago. Setelah itu, ia melanjutkan jenjang pendidikan di SMA Sullivan dan pindah ke South Shore High School.
Semasa sekolah, Larry termasuk siswa dengan kecerdasan di atas rata-rata. Ia khususnya menaruh ketertarikan lebih pada pelajaran teknologi. Selain itu, Larry menyukai pelajaran olahraga, seperti bola voli, dan memiliki nilai-nilai bagus di bidang sains dan matematika.
Di masa kuliah, Larry mengalami berbagai cobaan hidup. Lilian Ellison, ibu angkatnya meninggal dunia. Selain itu, karena krisis keuangan, Larry Ellison tidak bisa melanjutkan pendidikan di University of Illinois di Urbana-Champaign, sehingga ia memutuskan untuk bekerja.
Setelah penghasilan dari bekerja paruh waktu cukup, ia memutuskan untuk berkuliah lagi di juruan fisika dan matematika di University of Chicago. Lagi-lagi, karena masalah keuangan, ditambah minat belajarnya yang mulai menurun, Larry hanya bertahan satu semester.
Cerita Larry Ellison Mendirikan Oracle
Pada 1966, dengan modal yang ia miliki, Larry pindah ke Berkeley, California. Dengan sisa uangnya, ia menjalani kursus komputer, sambil belajar otodidak dari buku-buku komputer yang ia miliki.
Merasa cukup dengan pengetahuan yang ia miliki, Larry melamar ke berbagai perusahaan. Namun, mengingat dirinya yang tidak memiliki ijazah sarjana, memeroleh pekerjaan pun menjadi perkara yang tidak mudah.
Penolakan demi penolakan telah dialami oleh Larry Ellison sampai akhirnya ia berhasil mendapat pekerjaan pertama di perusahaan investasi bernama Fireman's Fund sebagai teknisi komputer. Tanggung jawabnya dalam pekerjaan ini membuat pengalaman dan keterampilan Larry dalam mengutak-atik komputer semakin bertambah.
Setelah itu, Larry Ellison memutuskan pindah kerja di Bank Wells Fargo sebagai teknisi. Meski cekatan dalam pekerjaannya, ia merasa kurang mendapat penghargaan dari tempat kerjanya. Ia pun memilih resign.
Pada 1973, Ellison bekerja di Ampex, perusahaan elektronik Amerika Serikat. Larry bertugas membuat database untuk Central Intelligence Agency (CIA). Di sini, Larry Ellison memperluas jaringan dan berkenalan dengan sesama programmer, seperti Ed Oates dan Bob Miner.
Ampex menjadi inspirasi Larry Ellison untuk mendirikan bisnis sendiri. Ia semakin mendapatkan dorongan setelah membaca teori database relasional oleh Edgar F. Codd. Tulisan itu mendorongnya untuk mengembangkan teori dalam membangun bisnis berkonsep 'Structured Query Language (SQL)'.
Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada 1977, ia mendirikan perusahaan sendiri bersama Bob Miner dan Ed Oates, bernama Software Development Laboratories (SDL), yang pada 1979 berganti nama menjadi Relational Software Inc.
Pada tahun yang sama, Relational Software Inc merilis Oracle yang menjadi program database relasional komersil yang cukup populer. Mereka mengakuisisi klien besar sekelas CIA yang merupakan Dinas Intelijen Amerika Serikat.
Selanjutnya, mereka pernah menangani Wright Patterson Air Force Base dan meneken kesepakatan dengan perusahaan komputer IBM pada 1981.
Seiring waktu, perusahaannya terus berkembang dan meraup keuntungan. Hingga pada 1982, Larry Ellison mengganti nama perusahaannya menjadi Oracle Corporation.
Bersama rekannya, Larry Ellison mengalami berbagai kendala di awal-awal berdirinya Oracle. Demi memeroleh kredit bagi Oracle, ia bahkan sampai menggadaikan rumahnya.
Pada 1990, Oracle mengalami sejumlah masalah pelik. Kesulitan keuangan menuntut Larry Ellison memecat lebih dari 400 karyawan dan mengalami kerugian US$ 28,7 juta. Oracle juga diduga melakukan praktik akuntansi terlarang, sehingga diinvestigasi oleh Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika. Perusahaan teknologi ini pun segera jadi incaran kritikan masyarakat.
Di pertengahan 1990, Larry sempat melihat peluang untuk bersaing dengan Microsoft dan mengembangkan alternatif untuk komputer pribadi yang ia beri nama Komputer Jaringan (NC - Network Computer).
Namun, masih banyak kekuarangan dari NC sehingga dominasi Microsoft tak dapat dibendung. Larry Ellison pun harus mengakui bahwa NC terlalu dini secara teknologi.
Dihantam berbagai masalah sempat membuat Ellison pesimistis dengan bisnisnya. Namun, ia berhasil memotivasi diri sendiri dan bertekad memperbaiki perusahaan dari dasar. Ia pun mulai merombak manajemen perusahaan dan merekrut karyawan yang kompeten di bidangnya.
Restrukturisasi manajemen itu sukses dilakukan. Hingga pada 1992, Oracle sudah sehat secara finansial dan terus mengalami perkembangan.
Oracle terus berbenah dan bertumbuh. Hingga pada 2009, Ellison mengakuisisi Sun Microsystem dan pada 2010 mencatatkan namanya sebagai orang terkaya keenam di dunia dan ketiga di Amerika dengan kekayaan bersih US$ 28 miliar.
Ellison memperluas sumber penghasilan dengan membeli saham di sejumlah perusahaan seperti, Salesforce.com, NetSuite, Bioteknologi.Inc, Quark, Astex Farmasi, Astor Beechwood Mansion, properti di Malibu California, dan masih banyak lagi. Di samping itu, Ellison dikenal dermawan dan kerap memberikan sumbangan untuk berbagai kegiatan amal.
Pada 2014, Larry mengundurkan diri dari posisi CEO Oracle. Namun, ia tetap terlihat terlibat dalam berbagai operasional perusahaan sebagai ketua eksekutif dan CTO. Larry berhasil menjadikan Oracle sebagai salah satu perusahaan pengembang perangkat lunak terbesar.
Kehidupan Pribadi Larry Ellison
Larry pernah menikah empat kali, yaitu dengan Adda Quin (1967-1974), Nancy Wheeler Jenkins (1977-1978), Barbara Broothe (1983-1986), dan Melanie Craft (2003-2010).
Kecakapan Larry Ellison dalam menjalankan bisnis diwariskan kepada anak-anaknya. Putranya, David Ellison, merupakan CEO media Skydance. Sedangkan putrinya, Megan Ellison adalah pendiri Anna Pictures dan salah satu produser film Amerika.
Pada Agustus 2010, laporan menyebutkan bahwa Larry Ellison merupakan salah satu dari 40 miliarder yang telah menandatangani The Giving Pledge, proyek kampanye untuk mendorong orang-orang super kaya menyumbangkan sebagian besar kekayaan mereka untuk tujuan filantropi.
Pada Mei 2016 Ellison mendonasikan US$ 200 juta kepada University of Southern California untuk mendirikan pusat penelitian kanker: Lawrence J. Ellison Institute for Transformative Medicine of USC.


