Komet C/2025 A6 Lemmon Dekati Bumi pada Oktober, Berbahaya?

Kamila Meilina
11 September 2025, 13:30
Komet C/2025 A6 mendekati bumi oktober, komet lemmon
Skylive
Komet C/2025 A6
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Komet C/2025 A6 atau Lemmon diperkirakan melintas di dekat Bumi pada Oktober. Apa dampaknya bagi Bumi dan manusia?

Melansir laman Space.com, Komet C/2025 A6 pertama kali ditemukan pada Januari oleh tim Mount Lemmon Survey di Amerika Serikat, menggunakan teleskop reflektor berdiameter 1,52 meter. 

Benda langit itu awalnya diduga asteroid, karena tampak seperti bintang kecil redup. Namun, setelah diteliti lebih lanjut, ternyata objek ini memiliki ekor yang menjadi ciri khas komet.

Menariknya, foto lama yang beredar pada November 2024 menunjukkan Komet C/2025 A6 sudah terekam sebelumnya, meski sangat redup.

Menurut perhitungan astronom Syuichi Nakano, Komet C/2025 A6 akan mencapai titik terdekatnya dengan Matahari, yang disebut juga fase perihelion pada 8 November 2025, dengan jarak sekitar 79,25 juta kilometer.

Jarak terdekat Komet C/2025 A6 dengan Bumi atau fase perigee, akan terjadi pada 20 Oktober, yakni sekitar 89,16 juta kilometer. Meski begitu, jaraknya ratusan kali lipat dibandingkan jarak Bumi dan Bulan, sehingga tidak akan bertabrakan dengan planet biru.

Sejumlah astronom memprediksi Komet Lemmon mencapai kecerahan antara magnitudo +4 hingga +5. Dengan begitu, Komet C/2025 A6 mungkin terlihat dengan mata telanjang di langit gelap perdesaan.

Akan tetapi, beberapa astronom memprediksi kecerahan Komet C/2025 A6 hanya mencapai magnitudo +7, sehingga butuh teleskop atau teropong untuk bisa menikmatinya.

Jika cukup terang, pengamat di Bumi dapat melihatnya mulai awal hingga akhir Oktober. Pada 6 Oktober, komet ini diperkirakan mulai mudah terlihat dengan teropong. Lalu pada pertengahan Oktober, ia akan muncul di langit malam bagian barat laut, sekitar 90 menit setelah Matahari terbenam.

Belum ada informasi mengenai ukuran Komet C/2025 A6. Akan tetapi, dikutip dari Skylive.com, ukuran koma komet ini 4 arc menit atau 0,066° di langit. Koma terdiri atas gas dan debu yang mengembun, bukan solid nucleus.

Sebagai perbandingan, bulan purnama di langit lebarnya sekitar 30 arc menit atau 0,5°. Maka, koma komet C/2025 A6 memiliki lebar sekitar 1/7 ukuran Bulan purnama di langit.

Arc menit itu merupakan ukuran sudut tampak, bukan ukuran fisik. Oleh karena itu, bukan berarti koma itu benar-benar hanya 1/7 ukuran Bulan, melainkan sebesar itu jika dilihat dari Bumi.

Bulan berjarak sekitar 384 ribu kilometer dari Bumi. Sementara itu, komet biasanya berada pada jarak jutaan kilometer.

Komet Lemmon diprediksi menunjukkan warna kehijauan pada bagian kepala. Warna ini muncul dari molekul dikarbon (C2) yang bersinar ketika terkena cahaya Matahari.

Ekor kometnya tampaknya didominasi oleh gas, sehingga lebih redup dibanding ekor debu yang biasanya tampak spektakuler pada komet besar. Itu sebabnya, Lemmon kemungkinan akan terlihat seperti gumpalan cahaya samar dengan ekor tipis.

Komet tidak muncul secara rutin, sehingga penampakannya dinantikan oleh sebagian orang dan peneliti. Komet terang yang bisa dinikmati tanpa alat hanya muncul setiap belasan tahun sekali.

Terakhir, dunia disuguhi penampakan spektakuler dari Komet ATLAS (C/2024 G3) pada awal 2025, yang dijuluki “Great Comet of 2025”.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...