Alasan Bisnis Sudah Transformasi Digital tapi Masih Gagal Dongkrak Profit

Desy Setyowati
27 Oktober 2025, 12:44
Universitas prasetiya mulya, transformasi digital,
ANTARA FOTO/Abdan Syakura/agr/aww.
Warga menyaksikan siaran langsung penjualan pakaian melalui aplikasi belanja daring (e-commerce) di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (23/10/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Peneliti Universitas Prasetiya Mulya Sonny Sintong Panutur mengungkapkan alasan bisnis sudah melakukan transformasi digital, tetapi masih gagal menggaet konsumen maupun mendongkrak keuntungan.

Sonny menyoroti sejumlah mal dan pusat perbelanjaan di Indonesia yang mulai mengalami koreksi keuntungan karena banyak konsumen beralih ke belanja online. Jaringan swalayan asal Korea GS Supermarket misalnya, mengumumkan penutupan seluruh gerai di Tanah Air per akhir Mei.

Jaringan ritel asal Timur Tengah, LuLu Hypermarket lebih dulu menghentikan seluruh operasional di Indonesia.

Menurut dia, fenomena itu menjadi bukti nyata bahwa ketanggapan dan kelincahan terhadap adopsi teknologi digital bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendasar bagi keberlanjutan bisnis.

Sonny melakukan riset akademik untuk meraih gelar doktor di bidang Manajemen dan Kewirausahaan. Ia meneliti faktor-faktor yang memengaruhi transformasi digital serta dampaknya terhadap kinerja perusahaan di sektor ritel, teknologi informasi dan komunikasi alias TIK, dan keuangan di Indonesia.

Penelitian Sonny bertujuan menyelidiki peran agility organisasi dan partisipasi konsumen dalam konteks transformasi digital sebagai variabel dampak yang berkontribusi terhadap peningkatan kinerja perusahaan.

Dengan menggunakan metode campuran sekuensial atau kuantitatif–kualitatif, data dikumpulkan dari 207 responden perusahaan melalui survei daring dan dianalisis menggunakan PLS-SEM dengan aplikasi Smart PLS.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor teknologi, sumber daya manusia atau SDM, dan lingkungan secara signifikan berkontribusi pada keberhasilan transformasi digital. Faktor ini pada akhirnya meningkatkan efisiensi operasional, kinerja inovasi, dan pertumbuhan laba.

“Transformasi digital bukan hanya soal adopsi teknologi terkini, tetapi tentang bagaimana organisasi mengubah cara berpikir, berstrategi, dan berinovasi,” ujar Sonny Sintong Panutur dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor di Universitas Prasetiya Mulya, Kampus Cilandak pada Senin (20/10), dikutip dari siaran pers, Senin (27/10).

Namun ada beberapa tantangan dalam upaya bisnis melakukan transformasi digital, di antaranya:

Tantangan transformasi digital oleh perusahaan
Tantangan transformasi digital oleh perusahaan (YouTube Universitas Prasetiya Mulya)
Tantangan transformasi digital oleh perusahaan
Tantangan transformasi digital oleh perusahaan (YouTube Universitas Prasetiya Mulya)

Menurut dia, agility organisasi menjadi jantung dari kemampuan perusahaan untuk bertahan dan tumbuh di tengah ketidakpastian dalam melakukan transformasi digital.

Partisipasi konsumen juga memainkan peran penting, terutama dalam memperkuat pengaruh transformasi digital terhadap kinerja inovasi.

Kesimpulan dari penelitian itu di antaranya:

1. Perusahaan harus memiliki faktor teknologi, SDM, dan lingkungan untuk mencapai kesuksesan dalam transformasi digital. Rinciannya sebagai berikut:

  • Faktor teknologi seperti infrastruktur, analisis data, serta aktivitas riset dan penelitian
  • Faktor SDM seperti digital leadership, digital talent, dan digital entrepreneurship
  • Faktor lingkungan seperti ekosistem bisnis, kompetisi digital, maupun regulasi

2. Agility organisasi dalam konteks transformasi digital berpengaruh positif dan signifikan terhadap performa dan kinerja organisasi, termasuk meningkatkan efisiensi operasional, inovasi, dan pertumbuhan profit.

3. Partisipasi konsumen secara positif memperkuat pengaruh transformasi digital terhadap salah satu faktor performa organisasi yang diamati, yaitu inovasi. Langkah multi-pivoting dapat menciptakan proses operasional yang tidak efisien serta menambah biaya baru.

4. Transformasi digital terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap performa bisnis, termasuk meningkatkan efisiensi operasional, inovasi, dan pertumbuhan profit

Menurut Sonny, pendekatan strategis yang komprehensif diperlukan dalam transformasi digital. Tiga faktor yakni teknologi, kapabilitas manusia, dan kolaborasi eksternal yang harus diperhatikan secara simultan.

“Ketiganya saling terkait dan membentuk fondasi keberhasilan implementasi transformasi digital dalam organisasi.

Wakil Dekan I SBE sekaligus Ketua Sidang Terbuka Agus Salim menyampaikan penelitian ini berkontribusi signifikan bagi pengembangan ilmu kewirausahaan dan manajemen, baik di lingkungan Universitas Prasetiya Mulya maupun di dunia akademik dan praktisi secara luas.

Sementara itu, Direktur Human Capital Management Telkomsel Indrawan Ditapradana yang turut hadir dalam sidang terbuka, menilai bahwa hasil penelitian Sony relevan dengan kondisi pasar domestik.

“Banyak perusahaan yang sudah berinvestasi besar dalam implementasi teknologi terkini, tetapi belum menyentuh aspek agility dan partisipasi konsumen, padahal keduanya sangat menentukan efektivitas transformasi digital untuk mencapai pertumbuhan kinerja perusahaan ,” ujar dia.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...