Produsen Laptop HP Bakal PHK 6.000 Karyawan, Gunakan Lebih Banyak AI

Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, HP Inc berencana memangkas 4.000 hingga 6.000 karyawan hinga tahun fiskal 2026. PHK massal ini dilakukan seiring langkah perusahaan menggunakan lebih banyak perangkat AI dan proyeksi laba yang lebih rendah dari perkiraan. 

Produsen PC dan printer ini akan menutup tahun 2028 dengan penghematan sebesar US$ 1 miliar per tahun sebagai hasil dari pemangkasan tersebut. CEO HP Enrique Lores menjelaskan, penghematan tersebut akan berasal dari penerapan perangkat AI oleh HP di berbagai bidang seperti pengembangan produk, dukungan pelanggan, penjualan, dan manufaktur. 

"Ini adalah sesuatu yang harus kami lakukan untuk memastikan perusahaan tetap kompetitif," ujarnya, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (26/11). 

Pemangkasan ini akan mengakibatkan biaya restrukturisasi sekitar US$650 juta. Adapun sekitar US$250 juta di antaranya akan dikeluarkan pada tahun fiskal 2026, yang dimulai 1 November. Jumlah karyawan perusahaan mencapai sekitar 58.000 orang per Oktober 2024.

Tiga tahun lalu, HP meluncurkan program pemangkasan biaya yang berbeda, yang juga bertujuan untuk memangkas 4.000 hingga 6.000 pekerjaan. Saat itu, perusahaan mempekerjakan sekitar 61.000 pekerja. HP menyatakan bahwa rencana tersebut menghasilkan penghematan sebesar US$2,2 miliar.

Laba untuk tahun ini, tidak termasuk pos-pos seperti biaya restrukturisasi, akan mencapai US$2,90 hingga US$3,20 per saham. Analis, rata-rata, memperkirakan US$3,32.

HP memproyeksikan laba per saham, tidak termasuk pos-pos tersebut, menjadi 73 sen hingga 81 sen pada periode yang berakhir pada bulan Januari. Analis, rata-rata, memperkirakan 78 sen.

Perbedaan ini berasal dari kenaikan biaya chip memori yang digunakan dalam komputer, lonjakan yang mengurangi manfaat siklus penjualan untuk PC. HP memiliki persediaan yang cukup untuk membatasi dampaknya pada paruh pertama tahun ini.

"Untuk paruh kedua tahun ini, kami mengambil pendekatan yang bijaksana terhadap panduan kami. Sedangkan pada saat yang sama, kami menerapkan tindakan agresif, seperti mendatangkan lebih banyak pemasok memori, mengurangi penggunaan memori pada produk yang tidak dibutuhkan pelanggan, dan menaikkan harga bila perlu,” kata Lores.

HP telah memangkas biaya dan beralih ke fasilitas manufaktur di luar Tiongkok untuk hampir semua produknya yang dijual di Amerika Utara guna mengurangi dampak tarif. Kini, seiring pelanggan membeli PC baru untuk mengganti perangkat lama dan mendapatkan fitur AI baru, perusahaan harus berjuang menghadapi kenaikan harga memori.

Pada kuartal fiskal keempat, yang berakhir 31 Oktober, HP melaporkan penjualan naik 4,2% menjadi $14,6 miliar. Laba, tidak termasuk beberapa pos, adalah 93 sen per saham. Analis, secara rata-rata, memperkirakan laba per saham yang disesuaikan sebesar 92 sen pada pendapatan sebesar $14,5 miliar.

Pendapatan di unit PC HP meningkat 8%, didorong oleh peningkatan pelanggan ke perangkat dengan Windows 11 dan minat terhadap PC AI yang dilengkapi cip khusus.

Penjualan di unit printer perusahaan turun 4% menjadi $4,27 miliar, sesuai dengan perkiraan. Adapun harga saham HP telah turun 25% sepanjang tahun ini.