Gempa Mentawai, Evakuasi Kecelakaan Kapal Kala Alarm Tsunami Aktif
Dua jam sebelum terjadinya gempa di Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat pada Selasa (25/4) dini hari, tim Search and Rescue (SAR) gabungan tengah menempuh perjalanan dari Dermaga Tuapejat ke Pulau Awera. Tepat pukul 00.20 mereka menerima informasi kecelakaan kapal di sekitar pulau yang berada di Kecamatan Sipora Utara, Kepulauan Mentawai.
Kepala SAR Kabupaten Kepulauan Mentawai Akmal mengatakan kapal putih yang belakangan diketahui bernama Saraina itu mengalami mati mesin. Di kapal itu terdapat dua orang anak buah kapal (ABK) dan empat orang warga negara asing (WNA) berkewarganegaraan Brasil dan Australia.
Saat itu, kata Akmal, kapal yang telah rusak sebelumnya, terbawa arus ke tepi. "Hampir kandas ke karang," kata Akmal kepada Katadata.co.id, Selasa (25/4).
Cuaca saat itu tak terlalu menjadi perintang bagi proses evakuasi. Tim SAR gabungan yang terdiri dari TNI/Polri, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tagana, dan tim medis dengan mudah dapat mengevakuasi awak dan penumpang kapal Saraina.
Proses evakuasi berjalan lancar. Enam orang yang berada di kapal Saraina ditemukan dalam keadaan selamat. Seluruh anggota tim yang terjun ke lapangan untuk mengevakuasi, merasa senang dan lega karena dapat menyelamatkan seluruh korban.
Tapi, tak ada yang menduga ketika dalam perjalanan kembali ke Dermaga Tuapejat, gempa berkekuatan M 6,9 mengguncang Kepulauan Mentawai pada pukul 03.00 WIB. Gempa itu disusul dengan peringatan dini tsunami.
Menurut Akmal, saat terjadi gempa, ia langsung mengarahkan seluruh petugas untuk segera kembali ke dermaga. "Saya arahkan secepatnya untuk kembali ke dermaga," kata dia.
Pekerjaan Berlanjut ke Evakuasi Warga di Darat
Usai mengevakuasi korban kecelakaan kapal, pekerjaan dilanjutkan di daratan setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tsunami.
Koordinasi dilanjutkan dengan unit siaga di Pulau Siberut, pulau yang paling dekat dengan episentrum gempa, untuk melakukan evakuasi dan mengungsikan masyarakat ke daerah yang lebih aman.
Pada pukul 05.17, BMKG mengakhiri peringatan dini tsunami. Tim SAR yang bertugas mengevakuasi masyarakat kembali mengawal proses kembalinya masyarakat ke rumah masing-masing. "Sampai saat ini, belum ada informasi korban jiwa," kata dia.
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Abdul Muhari mengatakan hingga Selasa pagi belum ada laporan kerusakan bangunan fisik.
Paska berakhirnya peringatan dini tsunami untuk gempa Mentawai, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat tetap waspada. "Saat ini yang dikhawatirkan bukan lagi tsunami, namun masih ada kemungkinan gempa susulan yang semakin lemah," kata dia.
Imbauan dari Dwikorita itu, menurut Akmal, menjadi pertanda bagi dia dan tim SAR gabungan untuk terus bersiap dan waspada terhadap potensi gempa-gempa susulan di Kepulauan Mentawai.