Dibayangi Wabah Corona, WTO Lihat Prospek Perdagangan Global Suram

Image title
Oleh Ekarina
19 Februari 2020, 11:00
Dibayangi Wabah Corona, WTO Ungkap Prospek Perdagangan Global Suram.
Katadata
Aktivitas angkutan peti kemas di Pelabuhan. WTO memperkirakan pertumbuhan perdagangan barang global tahun ini masih lesu ditambah dengan adnaya wabah virus corona baru.

Pertumbuhan perdagangan barang global diperkirakan bakal melemah pada awal tahun ini. Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO bahkan memproyeksikan tren perdagangan bisa menjadi lebih buruk karena wabah virus corona.

Organisasi perdagangan yang berbasis di Jenewa itu mengatakan, indikator perdagangan barang turun menjadi 95,5 dari sebelumnya 96,6 yang dilaporkan pada November 2019. Indeks yang kurang dari 100 mengindikasikan pertumbuhan perdagangan di bawah tren jangka menengah.

Advertisement

Namun, laporan angka tersebut belum memperhitungkan dampak perkembangan terbaru ekonomi dunia, salah satunya terkait dari wabah virus corona, sehingga berpotensi mengurangi prospek perdagangan.

"Perdagangan barang global turun 0,2% secara tahunan pada kuartal ketiga 2019, dengan potensi kenaikan di kuartal keempat. Namun, dari data terbaru menunjukkan, pemulihan ini tampaknya tak akan berlanjut, seiring adanya potensi pelemahan di Januari-Maret 2020," kata WTO dikutip dari Fox Business, Rabu (19/2).

(Baca: Ekspor Merosot, Mendag Tuding Biang Keladinya Wabah Corona Tiongkok)

Indikator prospek perdagangan WTO merupakan penggabungan data pesanan ekspor dalam survei bisnis, angkutan udara, pengiriman peti kemas, produksi dan penjualan mobil dan perdagangan komponen elektronik dan bahan pertanian, terutama kayu.

Adapun indikator tersebut dirancang untuk mengidentifikasi titik balik dan mengukur momentum dalam pertumbuhan perdagangan global daripada memberikan perkiraan jangka pendek tertentu.

Di Indonesia, penyebaran virus corona yang terus meluas telah menyebabkan komoditas ekspor dan impor dalam negeri ke Tiongkok menurun pada Januari 2020. Badan Pusat Statistik menyatakan ekspor ke Tiongkok turun sebesar 12,07% menjadi US$ 2,24 miliar pada Januari 2020.

Sedangkan nilai impornya terkontraksi sebesar 2,71% menjadi US$ 4 miliar. Kepala BPS Suhariyanto menyebut dampak virus corona terhadap kegiatan ekspor-impor mulai terlihat seusai Imlek.

Meski begitu, dirinya tak bisa memaparkan lebih lanjut dampak virus corona pada bulan lalu. Ia beralasan bahwa pihaknya tak dapat membeberkan perkembangan ekspor dan impor secara mingguan.

"Mungkin berdampak pada seminggu terakhir Januari 2020. Namun memang belum tercermin penuh pada bulan tersebut," kata Suhariyanto dalam Konferensi Pers di kantornya, Jakarta, Senin (17/02).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement