Delapan Kepala Negara Bakal Hadir di World Water Forum di Bali

Tia Dwitiani Komalasari
17 Mei 2024, 07:59
Petugas keamanan kawasan dengan anjing pelacak (K-9) berpatroli di kawasan The Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (10/5/2024). Kawasan pariwisata yang dikelola InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) itu menyiapkan berbagai fasilitas dan infrastruktur
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/Spt.
Petugas keamanan kawasan dengan anjing pelacak (K-9) berpatroli di kawasan The Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (10/5/2024). Kawasan pariwisata yang dikelola InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) itu menyiapkan berbagai fasilitas dan infrastruktur serta dukungan pengamanan selama menjadi lokasi penyelenggaraan World Water Forum ke-10 pada 18-25 Mei mendatang.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan sebanyak delapan kepala negara akan menghadiri kegiatan World Water Forum (WWF) Ke-10 yang diselenggarakan di Provinsi Bali, 18-25 Mei 2024. Sementara total delegasi dari berbagai negara yang telah terdaftar mencapai lebih dari 13.000 orang.

Basuki mengatakan, kepala negara yang hadir diantaranya Indonesia, Timor Leste, Fiji, Tajikistan, Sri Lanka, Hungaria dan Maroko.

"Selain itu ada tiga deputy prime minister atau deputi-nya perdana menteri yaitu Malaysia, Papua Nugini, Slovakia dan tiga utusan khusus presiden dari Belanda, Perancis dan Uni Emirat Arab," kata dia Saat menghadiri rapat koordinasi jelang penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (17/5).

 Ia mengatakan, sebanyak 105 menteri juga dijadwalkan akan menghadiri World Water Forum Bali dari 132 negara dan organisasi internasional. Sementara jumlah peserta yang mendaftarkan diri mencapai 13.000 orang.

“Tapi itu yang mendaftar resmi, belum yang tidak mendaftar seperti istri, keluarganya, anak buah, yang hadir pun belum terdaftar. Sekarang akan kami hitung persis karena akan berpengaruh pada logistiknya, yang mendaftar ini pasti akan bergerak terus sampai hari Minggu," ujarnya.

 Basuki mengatakan, sejumlah kegiatan direncanakan diselenggarakan pada rangkaian World Water Forum Bali diantaranya Balinese Water Purification Ceremony yang diselenggarakan di kawasan Kura-Kura Bali pada 18 Mei.

Selanjutnya pada Senin (20/5) akan diselenggarakan seremonial pembukaan di kawasan BICC Nusa Dua yang dilanjutkan dengan High Level Meeting yang akan dipimpin Presiden Joko Widodo. Selain itu, pada sore harinya rangkaian World Water Forum akan dilanjutkan dengan Bali Art Carnival serta kegiatan Gala Dinner di Garuda Wisnu Kencana.

Ia menambahkan hingga saat ini berbagai persiapan untuk penyelenggaraan forum air terbesar di dunia itu sudah tuntas dilaksanakan.

 "Saya kira sudah clear semua, ini rapat terakhir koordinasi, besok ada tactical floor game (TFG) terkait pengamanan, jadi semua sudah ready termasuk acara-acara semua," kata Basuki.

1.700 Delegasi WWF Ikut Segara Kerthi

Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Bali, I Gede Arya Sugiartha, menyebut hingga saat ini 1.700 delegasi World Water Forum (WWF) ke-10 mendaftar hadir pada Upacara Segara Kerthi atau rangkaian perhelatan yang bertajuk "Bali Nice". Dia tidak menyangka banyak delegasi yang antusias untuk hadir dalam upacara umat Hindu berbalut pertunjukan seni itu. 

“Tinggi banget termasuk peminatnya, tidak tahu berapa yang terdaftar secara umum, terakhir saya tahu 1.800 dan kalau yang ke sini 1.700 kan artinya cuma 100 yang tidak,” ujarnya.

Pemerintah Provinsi Bali sudah membuat tribun dengan kapasitas 2.500 orang serta menyiapkan selendang bagi perempuan dan udeng bagi laki-laki untuk delegasi yang akan menghadiri Upacara Segara Kerthi pada Sabtu (18/5) di pantai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-kura Bali.

Ritual Segara Kerthi atau persembahyangan dalam rangka pemuliaan terhadap air laut menyembah Dewa Baruna dibarengi ritual Tumpek Iye atau pemuliaan terhadap binatang. Rangkaian acara akan berlangsung mulai pukul 08.00 Wita.

“Melalui upacara ini kita lakukan persembahan agar lingkungan lestari dan air bersih secara spiritual sehingga dapat dijadikan sumber kehidupan bagi manusia,” ujarnya.

Arya Sugiartha yang mantan Rektor ISI Denpasar itu, mengatakan kegiatan delegasi akan dimulai pukul 15.30 Wita, di mana saat itu tiga pendeta melantunkan puja mantra, dilanjutkan tarian dan gamelan, sambutan dari Pemprov Bali dan panitia pusat, persembahyangan, dan ditutup dengan pelepasan penyu, burung, dan tukik di pinggir pantai.

“Kenapa kami mengundang peserta World Water Forum, karena ini upacara pemuliaan air, ini murni upacara tradisi Hindu namun dalam kemasan acara juga ada seni pertunjukannya, kami kemas menjadi sebuah pertunjukan padahal itu ritual,” kata dia.

Sekitar 300 seniman akan mengisi upacara bertajuk "Bali Nice" itu. Mereka terdiri atas sekitar 60 penabuh, 100 penari Rejang, 30 penari Baris Cerekuak, 80 penari Kecak, lima penari Sanghyang Jaran, 10 penari Sanghyang Dedari, dan selebihnya kru dari Sanggar Paripurna, Blahbatuh.

Pemprov Bali sebagai penyelenggara "Bali Nice" memastikan seluruh seniman yang terlibat sudah siap, termasuk pemuka agama dalam upacara Segara Kerthi. Disbud Bali menjadwalkan para seniman geladi bersih terlebih dahulu pada Jumat (17/5), sejak pagi hingga siang hari, di pantai KEK Kura-kura Bali.

“Semalam saya tengok di Sanggar Paripurna sudah tinggal memantapkan saja, jadi bentuknya sudah ketemu, urutannya sudah, mereka sudah latihan beberapa bulan, hari ini digabung-gabung dan masih ada waktu dua hari, sudah tinggal pentas,” ujar dia.


Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...