Jadi Duta WWF, Cinta Laura Sebut Perempuan Rentan Terdampak Krisis Air
Cinta Laura didapuk sebagai Duta Komunikasi World Water Forum ke-10 yang diselenggarakan di Nusa Dua, Denpasar, Bali, pada 18-25 Mei 2024. Dalam kesempatan itu, Cinta menyuarakan bagaimana perempuan rentan terdampak krisis lingkungan dan air.
Dia mengatakan, masalah lingkungan seperti sampah bisa menyebabkan sumber air terkontaminasi. Air terkontaminasi yang dikonsumsi tersebut bisa menyebabkan penyakit, terutama anak-anak.
"Siapa yang mengurus anak-anak tersebut? Perempuan, sehingga mereka tidak bisa bekerja dan berkontribusi pada perekonomian," ujarnya saat konferensi pers di sela World Water Forum ke-10 di Nusa Dua, Denpasar, Bali, Senin (20/5).
Dia mengatakan, kita tidak bisa menyelesaikan masalah air tersebut sendirian. Namun, masyarakat tetap dapat melakukan langkah kecil yang membantu mengatasi krisis air.
Pertama, Cinta mengatakan, menyuarakan isu tersebut sehingga lebih banyak masyarakat yang peduli. Kedua yaitu melakukan sejumlah langkah seperti menggalang dana serta berkolaborasi dengan organisasi yangs udah ada untuk mengatasi krisis tersebut.
Namun demikian, Cinta mengakui bahwa hal ini butuh proses dan tidak bisa dilakukan dalam satu malam. “Makanya dengan WWF ini aku harap bisa sangat berguna ke depan karena membuat orang sadar bahwa kebiasaan keseharian bisa memiliki dampak yang sangat kuat ke depannya,” ujarnya.
Bahaya Sampah Menumpuk di Sungai
Sementara itu, pemimpin relawan dari World Clean Up Day Indonesia Andy Bahari menegaskan merawat dan menjaga air dari sampah adalah tanggung jawab bersama guna memastikan keberlanjutan air untuk generasi masa depan.
“Ini bukan tanggung jawab pemuda saja tapi juga para ahli, orang yang lebih tua yang juga ikut membimbing kami sehingga bisa berjalan bersama,” kata dia.
Relawan yang kerap melakukan bersih-bersih sampah di snungai itu mengatakan sampah dan air memiliki korelasi. Sampah yang menumpuk di sungai mencemari kualitas air tersebut sehingga berdampak kepada manusia dan lingkungan hidup karena terkontaminasi zat berbahaya.
Sebagai relawan muda yang ikut bergerak untuk lingkungan, selama dua tahun memimpin World Clean Up Day di tanah air, Andy mengajak 21 juta orang relawan Indonesia untuk peduli dengan kebersihan dari sampah.
“Indonesia menjadi negara yang punya kontribusi relawan mencapai 21 juta orang dari total 91 juta relawan secara global, ini pencapaian terbesar,” imbuhnya.