Pertamina Hulu Rokan Paparkan Inovasi Lahan Basah pada Gelaran COP28

Hanna Farah Vania
Oleh Hanna Farah Vania - Tim Publikasi Katadata
2 Desember 2023, 19:07
Pertamina Hulu Rokan memamerkan inovasinya pada ajang COP28 di Dubai, UEA. Inovasi tersebut berupa lahan basah untuk pengelolaan limbah air.
Pertamina
Acting Vice President Upstream Business Operational Excellence Health, Safety, and Environmental PHR I Nyoman Widaryantha Naya memaparkan inovasi NBS perseroan pada perhelatan COP28 di Dubai, UEA, Jumat (1/12/23).

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) memaparkan inovasinya dalam membuat lahan basah. Lahan ini berfungsi untuk mengelola limbah air yang terbuang pasca-produksi energi. Inovasi yang mendukung capaian emisi nol bersih atau net zero emission (NZE) 2060 tersebut dipaparkan pada Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim PBB 2023 atau Conference of the Parties 28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Inovasi berbasis alam atau nature-based solution (NBS) ini merupakan pengelolaan limbah air menggunakan lahan basah buatan berbasis teknologi hidro. Lahan basah buatan dibentuk dengan teknik hydraulic loading rate, sehingga pengelolaannya cukup menggunakan gravitasi.

PHR telah membangun lahan basah buatan seluas 5.000 m2 di salah satu wilayah kerja Blok Rokan. Ini merupakan proyek awal inovasi pengelolaan limbah perusahaan. Saat ini PHR sedang mengembangkan 14 konstruksi lahan basah di wilayah kerjanya.

Lahan basah buatan tersebut telah berhasil mengurangi emisi sebesar 1.341 tCO2eq selama Januari hingga Oktober 2023. Dampak positif lainnya adalah pembuangan limbah air juga berkurang. Sebelum adanya konstruksi, pembuangan air mencapai 11.30 barel air per hari (bwpd), sedangkan kini hanya sebesar 7.217 bwpd.

Vice President Facility Engineering PHR Erwin Sinisuka menyebutkan, pengembangan lahan basah buatan merupakan upaya perusahaan dalam menjalankan operasional ramah lingkungan.

“Kami membuat lahan basah agar air buangan bisa terkelola dengan baik sesuai standar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” katanya pada diskusi bertema “Unlocking the Potentials of Nature Based Solutions for Adaptation and Mitigation of Climate Change” di Pavilion Indonesia pada COP28, Jumat (1/12).

Pembuatan lahan basah bukan hanya sebagai aktivitas pengelolaan limbah, melainkan dapat memberi manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. “Masyarakat akan selalu menjadi pusatnya, karena keterlibatan mereka bisa menjadi kunci sukses pengelolaan lahan basah,” imbuh Erwin.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...