Andalkan Panel Surya, Merck Targetkan Pakai 80% EBT dalam Operasionalnya di 2030
Perusahaan sains dan teknologi di bidang kesehatan, Merck, meresmikan instalasi panel surya fotovoltaik (PV) di atap pabriknya. Merck juga membeli Sertifikat Energi Terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC) dari PT PLN (Persero) untuk menekan jejak karbon.
Site Director PT Merck Tbk, Arryo Aritrixso Wachjuwidajat, mengatakan langkah ini merupakan bagian dari komitmen Merck dalam mendorong transisi menuju energi terbarukan perusahaan.
Aryo menyebut, perusahaan berkomitmen untuk terus mengurangi dampak lingkungan, baik melalui pengurangan emisi karbon maupun peningkatan penggunaan energi terbarukan.
"Pada 2030, kami menargetkan pengurangan emisi GRK langsung (Cakupan 1) dan tidak langsung (Cakupan 2) sebesar 50% dibandingkan dengan tahun dasar 2020, dan penggunaan 80% energi terbarukan dalam operasional kami, sebagai bagian dari upaya global menuju masa depan yang lebih berkelanjutan,” ujar Aryo dalam keterangan tertulis, Rabu (23/10).
Aryo mengatakan, instalasi panel surya ini merupakan bukti komitmen jangka panjang kami dalam mengurangi jejak lingkungan dan mendukung transisi energi terbarukan Indonesia.
"Kami yakin, investasi ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi Merck tetapi juga masyarakat luas, terutama dalam mengurangi jejak karbon dan mendukung upaya global untuk melawan perubahan iklim," ujarnya
Instalasi panel surya di atap pabrik Merck ini dikerjakan oleh PT PLN Indonesia Geothermal subsidiary company PT PLN Indonesia Power. Perusahaan tersebut fokus pada pengembangan pembangkit energi baru dan terbarukan baik di dalam atau di luar PLN Group.
Panel surya yang terpasang mencakup area seluas 2.100 meter persegi dengan total 817 modul surya. Panel ini memiliki kapasitas terpasang sebesar 473,9 kWp dan diproyeksikan mampu menghasilkan sekitar 594,3 MWh listrik per tahun.
Energi ini akan memberikan kontribusi sebesar 12% dari total kebutuhan energi tahunan pabrik serta menurunkan emisi GRK sebesar 465,3 ton CO2, mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional.
Selain instalasi fisik panel surya, Merck juga telah mengambil langkah proaktif dengan membeli energi hijau melalui REC dari PLN Persero yang telah digunakan untuk operasional pabrik sejak tahun 2022. Dengan langkah ini, Merck akan meningkatkan portofolio energi listrik berasal dari energi terbarukan hingga 40% pada tahun 2026.