Biomasa Jaya Abadi Group Tanam 20 Juta Pohon Gamal, Jadi Bahan Baku Wood Pellet

Mela Syaharani
22 November 2025, 11:57
Pohon gamal
ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/Spt.
Petugas memeriksa lokasi titik nol tanam perdana pohon Gamal di Popayato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, Jumat (1/11/2024). =
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Biomasa Jaya Abadi Group telah menanam 20 juta pohon Gamal di wilayah konsesi mereka yang ada di Popayato Timur, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo pada Jumat (21/11). BJA Group terdiri atas tiga entitas perusahaan yakni PT Biomasa Jaya Abadi (BJA), PT Banyan Tumbuh Lestari (BTL), dan PT Inti Global Laksana (IGL), 

Penanaman pohon  dilaksanakan pada Blok I-10 di Popayato Timur, di atas lahan milik BTL. Perusahaan ini telah menanam pohon Gamal sejak Mei 2022. Direktur Biomasa Jaya Abadi (BJA) Group Zunaidi mengatakan pohon Gamal ini digunakan perusahaan sebagai bahan baku utama wood pellet, produk biomasa yang dihasilkan BJA group.

“Jadi ini bentuk komitmen kami dalam mengelola lahan yang kami buka, untuk langsung ditanami,” kata Zunaidi saat ditemui di Pohuwato, Gorontalo, Jumat (21/11).

Dia menyebut total pohon Gamal yang sudah ditanam oleh BTL mencapai 20,4 juta batang di area seluas 4.080 hektare (ha). Tanaman gamal yang pertama kali BTL tanam saat ini telah mencapai tinggi sekitar 8 meter dengan diameter batang sekitar 8 cm.

Tanaman tersebut akan dipanen pada saat berumur 4-5 tahun dengan ukuran diameter batang sekitar 10-15 cm dan tinggi 10-12 meter. Seluruh tanaman yang BTL tanam merupakan hasil pembibitan sendiri. 

Zunaidi mengatakan alasan gamal dipilih sebagai pohon yang ditanam karena pertumbuhannya tergolong cepat. “Dia juga merupakan jenis tanaman terubusan, sehingga tidak habis dalam sekali panen,” ujarnya.

Tanaman ini dapat dilakukan 4 hingga 5 kali panen dalam satu kali tanam. Setiap siklus panen bisa dilakukan 4-5 tahun sekali.

BJA group saat ini mengantongi sebanyak 27 ribu hektare hak guna usaha (HGU) yang diterbitkan oleh pemerintah. Dari total luasan itu, perusahaan hanya akan memanfaatnya dua per tiga bagiannya atau 18 ribu ha saja. Sisanya yakni 9000 ha akan diperuntukkan sebagai area buffer zone sungai.

“Untuk area sungai induk, selebar 100 meter kanan-kiri tidak akan kami buka. Kalau untuk anak sungai lebar lahan 50 meter kanan-kiri juga tidak kami buka, digunakan sebagai area konservasi. Nanti praktis dari 27.000 ha paling 18.000 nanti yang akan kami peruntukan sebagai area planted atau area yang ditanami,” ucapnya.

Dia mengatakan panen perdana pohon gamal yang ditanam BJA grup akan dilaksanakan pada 2027.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...