BEP Adalah Titik Impas, Ini Fungsi, Manfaat, dan Cara Menghitungnya
Break Even Point atau BEP adalah suatu titik dimana pengeluaran dan pendapatan seimbang. BEP disebut juga titik impas, sehingga tidak ada kerugian atau keuntungan. Break Even Point dipakai sebagai pedoman untuk mengimbangi biaya produksi.
Dalam bisnis, manfaat BEP supaya perusahaan mendapatkan profit optimal. Ada berbagai cara untuk aktivitas penjualan seperti inovasi, variasi produk, dan hal operasional.
Pengertian BEP
BEP adalah titik impas mengacu pada jumlah pendapatan yang harus dihasilkan. Jumlah pendapatan ini untuk menutup total biaya yang dikeluarkan dalam waktu tertentu.
BEP disebut juga titik impas untuk menentukan biaya tetap dan variabel yang menjadi dasar menghitung titik impas. Kesimpulannya, BEP adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk produksi yang bisa ditutupi dari hasil penjualan produk.
Menurut Hansen dan Mowen (2011), BEP adalah total pendapatan sama dengan total biaya, dimana titik laba sama dengan nol. Dalam buku ajar Konsep Dasar Pembiayaan dan Penganggaran Kesehatan, pengertian BEP bisa berbeda dari berbagai sudut pandang. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Pengertian BEP di Bidang Keuangan
Di bidang keuangan BEP adalah teknik analisis untuk mempelajari hubungan biaya tetap, biaya variabel, laba, dan volume penjualan. Pengertian lain BEP adalah, kondisi di mana dalam suatu periode tertentu, perusahaan tidak mendapatkan keuntungan, namun juga tidak merugi.
2. Definisi BEP dari Kuantitas Produksi
Dilihat dari sudut pandang produksi, BEP adalah analisis yang dipakai untuk menentukan jumlah produk, seperti rupiah atau unit keluaran. Analisis ini dilakukan, agar perusahaan dapat memperkirakan dalam kondisi seperti apa tidak rugi, namun tidak untung.
3. BEP Dilihat dari Sisi Biaya
Dari sisi biaya, BEP adalah suatu keadaan di mana suatu usaha tidak mendapatkan laba dan rugi. Artinya, usaha tersebut impas karena jumlah pendapatan yang diterima sama dengan biaya yang dikeluarkan.
4. BEP Dilihat dari Segi Laba
Dari segi laba, BEP adalah volume keseimbangan yang sama besar. Jadi, penjualan mendapatkan laba dan menutup semua biaya yang dikeluarkan.
Fungsi BEP
Secara umum, ada empat fungsi BEP, yakni sebagai berikut:
- Mengetahui nilai BEP dapat membantu perusahaan untuk menentukan volume kapasitas produksi yang tersisa.
- Perusahaan dapat menentukan efisiensi kerja yang bisa dilakukan dari nilai BEP
- BEP membantu pengusaha untuk mengetahui perubahan nilai laba, terutama ketika terjadi perubahan harga produk
- Fungsi lain BEP untuk mengetahui perubahan laba, sehingga perusahaan bisa menentukan kerugian
Manfaat BEP
Analisis BEP tergolong penting untuk dilakukan oleh suatu perusahaan. Manfaat melakukan analisis BEP adalah secara berikut:
- Dalam buku Analisis Laporan Keuangan, BEP menjadi pedoman bagi pengusaha memberi nilai investasi. Sehingga
- BEP bisa mengimbangi biaya produksi.
- BEP menjadi bahan analisis perusahaan, untuk mengetahui nilai jual beli saham, proyeksi keuangan, dan perencanaan anggaran.
- Menjadi patokan untuk menentukan margin, sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan bukan kerugian
Cara Menghitung BEP Unit
cara menghitung BEP dibagi menjadi 2 yaitu menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi BEP. Kedua yaitu menghitung berapa rupiah penjualan yang perlu diterima supaya terjadi BEP.
Rumus BEP Unit
BEP (dalam unit) = Biaya Tetap Produksi/(Harga jual per unit - biaya variabel per unit)
Atau
BEP (dalam unit) = biaya tetap produksi/Margin kontribusi per unit
Rumus BEP Rupiah
BEP (dalam rupiah) = Biaya Tetap Produksi/(Harga per unit - biaya variabel per unit) x harga per unit
Atau
BEP (dalam unit) = biaya tetap produksi/ Margin kontribusi per unit x Harga per unit
Contoh BEP Unit dan Rupiah
Dalam buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran SMK/MAK Kelas XII, berikut contoh perhitungan Break Even Point (BEP).
Suatu perusahaan memproduksi ponsel ingin mengetahui jumlah unit yang harus diproduksi. Hal ini dilakukan untuk mencapai BEP atau titik impas. Biaya tetap produksi sebesar Rp 500 juta, sedangkan biaya variabel sebesar Rp 1 juta. Maka harga jual per unit sebesar RP 1,5 juta. Jadi, berapa unit yang harus diproduksi supaya mencapai BEP?
Diketahui
Biaya Tetap Produksi : Rp 500.000.000,-
Biaya Variabel per unit: Rp 1.000.000,-
Harga jual per unit: Rp 1.500.000,-
Cara Menghitung BEP Unit yaitu:
BEP (dalam unit) = Biaya Tetap Produksi/ (Harga jual per unit - biaya variabel per unit)
BEP (dalam unit) = 500.000.000/ (1.500.000-1.000.000)
BEP (dalam unit) = 1.000 unit
Jadi, perusahaan harus memproduksi ponsel sebanyak 1.000 unit untuk mencapai BEP unit.
Cara Menghitung BEP Rupiah
BEP (dalam rupiah) = Biaya Tetap Produksi/(Harga per unit - biaya variabel per unit) x harga per unit
BEP (dalam rupiah) = 500.000.000/ (1.500.000-1.000.000) x 1.500.000
BEP (dalam rupiah) = 500.000.000/ 500.000 x 1.500.000
BEP (dalam rupiah) = 1.500.000.000 atau 1,5 miliar
Jadi, perusahaan harus mencapai penjualan sebesar Rp 1,5 miliar untuk mendapatkan BEP (tidak untung dan tidak rugi).