Mengenal IoT, Perangkat Internet Pengepul dan Berbagi Data
Internet of things atau disingkat IoT adalah sebuah istilah yang mungkin saja terdengar asing di telinga masyarakat awam. Hal ini wajar, karena diksi tersebut seringkali digunakan oleh para ahli teknologi untuk mendeskripsikan berbagai perangkat yang terhubung ke internet.
IoT adalah konsep yang tidak bisa dilepaskan dengan kemajuan teknologi yang sedang berkembang pesat. saat ini. Contoh penerapan IoT dapat kita temukan pada teknologi smart home atau industri startup.
Keberadaan IoT merupakan sebuah terobosan baru bila diterapkan pada aktivitas bisnis. Dengan IoT, seseorang bisa dengan mudah mengendalikan berbagai perangkat untuk membantu segala kebutuhan dan aktivitas pada bisnisnya.
Untuk memahami lebih jauh mengenai IoT dan mekanisme kerjanya, simak rangkuman penjelasan berikut ini.
Pengertian IoT
Secara harfiah IoT adalah sebuah sistem perangkat komputer yang terhubung ke internet. Dalam sistem ini, perangkat tersebut nantinya bekerja untuk mengumpulkan dan berbagi data.
Dilansir dari Zdnet.com, sistem IoT mampu membuat pekerjaan dalam bidang apapun menjadi lebih efisien. Alasannya karena perangkat atau objek fisik yang terhubung baik menggunakan jaringan kabel maupun nirkabel ke internet, bisa melakukan berbagai hal sesuai perintah atau instruksi yang diprogram.
Berbagai perangkat yang terhubung itu bisa dikendalikan atau mengkomunikasikan informasi secara mandiri. Pengguna IoT bahkan dapat mengendalikannya secara otomatis.
Menurut Oracle, selama beberapa tahun terakhir IoT adalah sistem yang sangat diandalkan. Perangkat yang disematkan pada IoT menggunakan sejumlah teknologi seperti sensor, QR Code, Radio Frequency Identification (RFID), cloud, dan sebagainya.
Pada dasarnya sistem IoT dikembangkan untuk tujuan menghubungkan dan bertukar data dengan perangkat serta sistem lain melalui internet. Salah satu kelebihan dari IoT adalah data yang dikumpulkan dapat diolah menjadi rujukan yang membantu pengambilan keputusan dalam bisnis. Oleh karena itu, penerapan IoT sangat dianjurkan dalam berbagai bidang.
Sesuai uraian yang dijabarkan di atas, singkatan IoT adalah sebuah mekanisme dari berbagai perangkat yang terhubung ke internet. Proses pengumpulan dan transfer data pada sistem ini bahkan bisa berjalan secara otomatis tanpa bantuan komputer maupun manusia.
Konsep dan Cara Kerja IoT
Masih mengutip dar Zdnet.com, istilah Internet of Things atau IoT adalah sebuah gagasan yang dicetuskan pertama kali oleh Kevin Ashton pada tahun 1999. Meski begitu, konsep sederhana dari IoT diketahui sudah mulai banyak dibahas oleh para ahli sepanjang tahun 1980-an dan 1990-an.
IoT awalnya menarik banyak orang untuk digunakan dalam kegiatan bisnis dan manufaktur, di mana penerapannya kadang-kadang dikenal sebagai konsep machine-to-machine (M2M). Akan tetapi, seiring berjalannya waktu penekanannya mulai bergeser dan banyak industri yang memakai IoT sebagai upaya membantu aktivitas pekerjaan di kantor-kantor dan sebagainya.
Cara kerja IoT bisa kita lihat pada penggunaan QR Code untuk metode pembayaran. Pada QR Code, sensor yang disematkan pada perangkat akan melakukan pengumpulan data serta informasi. Misalnya seperti memperlihatkan data pembayaran dari konsumen.
Setelah itu, data itu dikirimkan dan disimpan di server atau cloud untuk diproses kembali. Proses pengolahan data tersebut dilakukan secara otomatis menggunakan kecerdasan buatan (artificial Intelligence/machine learning). Melalui sambungan internet, hasil pemrosesan data tersebut bisa digunakan untuk mengambil sebuah keputusan.
Unsur-unsur IoT
Bila menelaah kembali, definisi IoT adalah sistem yang membuat sebuah perangkat mampu berkirim data lewat koneksi internet, tanpa bantuan komputer dan manusia. Dengan begitu, dalam sistem tersebut terdapat beberapa teknologi pendukung yang digunakan.
Melansir dari Ofis dan sumber lainnya, berikut merupakan unsur-unsur atau teknologi pendukung sistem IoT:
1. Koneksi Jaringan Internet
Koneksi jaringan internet menjadi faktor penting dari sistem IoT. Sebab, melalui internet proses mencari, mengumpulkan, dan mengirim data bisa dilakukan.
2. Sensor
Sensor berfungsi untuk membuat perangkat IoT bisa secara aktif terintegrasi dengan lingkungan sekitar. Misalnya seperti merekam dan mengumpulkan data.
3. Kecerdasan Buatan atau Machine Learning
Sistem AI yang ditanamkan pada perangkat IoT, akan sangat berguna dalam proses analisis dan pengolahan data yang lebih kompleks secara otomatis. Sehingga, inputnya akan maksimal.
4. Perangkat Mikro
Perangkat mikro merupakan perangkat tambahan yang biasanya ikut ditanamkan pada sistem IoT. Tujuannya tentu agar proses yang dilakukan pada sistem ini jadi lebih cepat, efisien dan tepat.
5. Server atau Cloud
Fungsi utama dari cloud atau server adalah untuk menyimpan berbagai data yang sudah dikumpulkan.
Manfaat Penerapan IoT
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, IoT adalah sebuah sistem yang akan sangat membantu jika diterapkan dalam kegiatan di bidang apapun. Khususnya pada aktivitas bisnis.
Berikut beberapa manfaat penerapan IoT dalam bisnis:
- Menghemat cost atau biaya operasional.
- Menarik minat dan menambah experience konsumen.
- Mengontrol kegiatan bisnis lebih praktis.
- Meningkatkan efisiensi kerja.
- Menyediakan rujukan atau insight data untuk pengambilan keputusan bisnis.
Itulah pembahasan seputar IoT yang menarik untuk diketahui. Sebagai inovasi di bidang teknologi, tentunya keberadaan IoT akan sangat membantu segala pekerjaan yang berhubungan dengan kecepatan, ketepatan, efisiensi kerja, dan lain sebagainya.