Memahami Rumus Pendapatan per Kapita, Fungsi dan Pengelompokannya

Anggi Mardiana
28 Oktober 2022, 16:33
rumus pendapatan per kapita
ANTARA FOTO/Makna Zaezar/tom.
Ilustrasi, petugas melayani warga yang membeli cabai rawit saat operasi pasar murah dan pasar penyeimbang.

Mengetahui pendapatan per kapita jadi aspek penting untuk mengetahui kondisi ekonomi dalam suatu negara. Apakah termasuk negara maju atau masih berkembang. Untuk mengetahuinya, maka penting mengetahui rumus pendapatan per kapita.

Tidak hanya mengetahui rumusnya, di sini kamu akan mengetahui seputar fungsi dan pengelompokan negara berdasarkan pendapatan per kapita. Untuk mengetahui lebih lanjut informasinya, mari simak ulasan berikut ini.

Teori Pendapatan per Kapita

Melansir dari slideshare.net, pendapatan per kapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Untuk mengetahui pendapatan perkapita yaitu dengan membagi pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk.

Sementara itu, dilansir dari rangkulteman.id menurut Tristanto (2013) mendefinisikan pendapatan perkapita sebagai besarnya pendapatan dan jumlahnya penduduk di suatu wilayah atau negara. Selain itu, pendapatan per kapita tidak hanya memberikan gambaran tingkatan peningkatan kesejahteraan tetapi juga perubahan pola kesenjangan masyarakat yang terjadi antar negara.

Menurut teori Solow negara yang memiliki pertumbuhan penduduk cepat maka PDB per kapitanya relatif rendah. Senada dengan pendapatnya, jika suatu negara menginvestasikan sebagian besar penghasilannya maka ketersediaan modal akan melimpah dan tingkat pendapatan cenderung tinggi.

Rumus Pendapatan per Kapita dan Cara Menghitungnya

Untuk menentukan suatu negara dikatakan maju atau sejahtera, pemerintah membutuhkan suatu gambaran untuk melihat situasi dan kondisi ekonominya. Di sinilah pentingnya mengetahui rumus pendapatan per kapita yang mana bisa dihitung secara nominal dan riil. Berikut penjelasannya:

1. Secara Nominal

Perhitungan secara nominal artinya pendapatan per kapita bisa dihitung dari produk nasional bruto yang tengah berlaku di tahun tersebut. Contohnya sebagai berikut:

Pendapatan Perkapita = Jumlah pendapatan nasional/jumlah penduduk
Berikut contoh soalnya:
PDB Indonesia tahun 2022= Rp 2.000.000.000.000
Jumlah Penduduk= 10.000 jiwa
Berapa pendapatan per kapita Indonesia pada tahun 2022?
PNB per kapita= Rp 2.000.000.0000 : 10.000= Rp 200.000
Jadi pendapatan per kapita Indonesia pada tahun 2022 ialah Rp 200.000

2. Secara Riil

Perhitungan pendapatan per kapita secara riil artinya perhitungan dilakukan dengan menggunakan tahun acuan. Berikut contoh soalnya:

Pada tahun 2010 Gross National Product (GNP)= 500.000 miliar
Gross Domestic Product (GDP) tahun 2019= 1.200.567 miliar
Jumlah penduduk= 362.000.000.000 jiwa
Jadi berapa pendapatan perkapita berdasarkan harga konstan?
Rumus Pendapatan per kapita (PPK)= Produk Nasional Bruto harga konstan/ jumlah penduduk
Dengan begitu, maka akan didapat nilai pendapatan perkapita riil berdasarkan tahun 2010 dengan perhitungan berikut:
PPK= 500.000 miliar/362.000.000= 1.381.215 juta.

Melalui contoh soal di atas, Anda dapat mengetahui dan memahami bagaimana cara menghitung pendapatan per kapita. Perlu diingat juga bahwa usaha yang kita jalankan turut mempengaruhi pendapatan per kapita Indonesia.

Fungsi Pendapatan per Kapita

Setelah mengetahui teori dan rumus pendapatan per kapita, adapun beberapa fungsi pendapatan per kapita yang perlu kamu ketahui, berikut di antaranya:

1. Meninjau Perkembangan Suatu Negara

Salah satu fungsi pendapatan per kapita ialah untuk meninjau perkembangan dalam suatu negara. Jadi negara akan mengetahui bagaimana perkembangan ekonomi yang terjadi di negaranya. Apakah terjadi pembangunan atau tidak.

2. Mengetahui Tingkat Kesejahteraan Masyarakat dan Negara

Seperti yang telah kamu ketahui sebelumnya bahwa pendapatan per kapita ialah besarnya rata-rata penghasilan yang diperoleh oleh penduduk di suatu negara. Dengan begitu, bisa diketahui apakah masyarakat dan negara sudah sejahtera atau belum.

3. Sebagai Acuan Kebijakan di Masa Depan

Dengan menghitung dan mengetahui pendapatan per kapita maka negara bisa menganalisa hasil perhitungan sebagai acuan mengambil kebijakan di masa depan. Terlebih mengambil kebijakan bukan suatu langkah yang mudah sehingga perlu pertimbangan dan tolak ukur akurat.

4. Meninjau Kualitas Ekonomi Dalam Suatu Negara

Selain ketiga fungsi tersebut, pendapatan per kapita bisa dijadikan sebagai acuan untuk meninjau kualitas ekonomi dalam suatu negara dalam beberapa kurun waktu tertentu. Selain itu, negara bisa meninjau kekurangan dan menentukan langkah tepat untuk memperbaikinya.

Kelompok Negara Berdasarkan Pendapatan per Kapita

Dengan mengetahui pendapatan per kapita maka bisa mengelompokan suatu negara apakah termasuk maju atau berkembang. Berikut pengelompokan negara berdasarkan pendapatan per kapita, dilansir dari landx.id, di antaranya:

1. Negara Pendapatan Tinggi

Suatu negara dikatakan memiliki pendapatan tinggi atau maju jika memiliki pendapatan per kapita lebih dari US$ 8.355. Contoh negara yang memiliki PPK tinggi di antaranya Korea, Jepang, Amerika Serikat, Singapura dan lainnya.

2. Negara Pendapatan Menengah ke Atas

Untuk negara dengan kategori pendapatan menengah ke atas, ialah memiliki pendapatan per kapita berada di antara US$ 4.046-8.335 . Contoh negara dengan pendapatan per kapita menengah ke atas yaitu Belgia, Kanada, Perancis dan lainnya.

3. Negara Pendapatan Menengah ke Bawah

Adapun negara dengan pendapatan pendapatan per kapita menengah ke bawah berada di kisaran US$ 675-4.046. Pada tahun 2022, Indonesia sempat berada di kelompok ini yaitu dengan pendapatan per kapita US$ 3.927.

Dengan memahami rumus pendapatan perkapita kamu jadi bisa menggolongkan apakah suatu negara termasuk maju atau masih berkembang. Sedangkan bagi negara, mengetahui pendapatan per kapita relatif penting, salah satunya sebagai bentuk pengambilan kebijakan.

Editor: Agung

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...