Faktor Pendorong Perdagangan Internasional dan Penghambatnya
Ada banyak faktor pendorong perdagangan internasional dan setiap negara pasti melakukannya. Beberapa faktor pendorong mulai dari kondisi geografis, kurangnya barang atau jasa yang dibutuhkan hingga perjanjian dan kerja sama politik.
Perdagangan internasional diartikan sebagai kegiatan transaksi jual beli barang atau jasa antarnegara. Pelaku transaksi perdagangan internasional yaitu individu antarnegara, individu dengan pemerintah antarnegara dan pemerintah dengan pemerintah antarnegara.
Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
Tujuan perdagangan internasional dilakukan antara lain untuk meningkatkan PDB (Produk Domestik Bruto) atau GDP (Gross Domestic Product). Tidak hanya itu, perdagangan internasional turut meningkatkan kemajuan transportasi, industrialisasi, globalisasi dan keberadaan perusahaan multinasional. Adapun berikut faktor pendorong perdagangan internasional:
1. Kebutuhan Negara dan Masyarakat
Prinsip bahwa setiap negara tidak mampu memproduksi semua kebutuhan bangsa dan masyarakatnya merupakan dasar dari perdagangan internasional. Adanya perbedaan dalam sumber daya alam, keahlian dan teknologi antar negara membuat perdagangan internasional menjadi penting.
2. Perbedaan Sumber Daya Alam
Dengan saling memanfaatkan keunggulan komparatifnya, Indonesia dan Australia menciptakan suatu hubungan perdagangan yang saling menguntungkan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memenuhi kebutuhan masyarakat mereka. Perdagangan internasional menjadi wadah di mana negara-negara dapat saling berkolaborasi berdasarkan kekayaan sumber daya alam yang dimiliki.
3. Meningkatkan Pendapatan Negara
Keuntungan perdagangan internasional ialah untuk meningkatkan pendapatan negara sehingga kegiatan ekspor dan impor dipermudah. Negara akan memperoleh pendapatan dari pajak dan pendapatan transaksi ekspor atau impor.
4. Perluasan Target Pasar
Perdagangan internasional mendorong perusahaan memperluas target pasar dengan memproduksi barang dan jasa besar-besaran. Nantinya kelebihan jumlah produksi bisa diarahkan ke pasar luar negeri.
5. Perbedaan Iklim
Iklim di setiap negara yang berbeda-beda berpengaruh terhadap hasil produksi. Contohnya produk tempe yang dikonsumsi Indonesia menggunakan bahan kedelai impor negara lain. Padahal Indonesia merupakan negara yang dapat memproduksi kedelai. Namun iklim Indonesia membuat kualitas kedelai kurang baik sehingga pemerintah mengambil kebijakan mengimpor kedelai.
6. Perbedaan Selera
Perbedaan selera setiap masyarakat antarnegara berbeda-beda. Contohnya negara A merupakan penghasil buah dan sayur sedangkan negara B merupakan produsen daging sapi. Kedua negara itu melakukan perdagangan internasional dan saling menguntungkan karena masyarakat A lebih menyukai daging sapi sedangkan negara B dominan menyukai sayuran dan buah-buahan.
7. Dukungan Luar Negeri
Dukungan luar negeri turut menjadi faktor pendorong perdagangan internasional. Jika memiliki banyak mitra dagang, dukungan luar negeri kepada negara bisa semakin banyak.
Faktor Penghambat Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional merupakan kegiatan jual beli antar negara berdasarkan kesepakatan bersama. Selain faktor pendorong perdagangan internasional, ada juga faktor penghambatnya. Beberapa faktor yang menjadi hambatan perdagangan internasional, adalah sebagai berikut:
1. Kebijakan Ekonomi dan Politik Internasional
Kebijakan ekonomi dan politik internasional seperti praktik proteksionisme, pembatasan impor, tarif, konflik diplomatik dan sanksi internasional menjadi kendala utama dalam perdagangan internasional. Kondisi tersebut merugikan akses produk ke pasar, menghambat kelancaran aliran perdagangan dan menciptakan ketegangan antar negara.
2. Tidak Stabilnya Kurs Mata Uang Asing
Pelaku bisnis internasional kerap menghadapi risiko akibat fluktuasi nilai tukar mata uang yang dapat berdampak pada biaya produksi, harga produk dan profitabilitas mereka. Faktor-faktor ekonomi dan geopolitik seperti perubahan suku bunga, kondisi politik dan ketidakpastian ekonomi global dapat menjadi pemicu terjadinya fluktuasi tersebut.
Tidak stabilnya nilai tukar mata uang juga menjadi hambatan bagi eksportir dan importir dalam menetapkan harga mata uang asing. Pada akhirnya membuat eksportir enggan terlibat dalam perdagangan internasional.
3. Konflik Dalam Suatu Negara
Ketika terjadi konflik dalam suatu negara, seperti perang, krisis politik atau kerusuhan, dampaknya dapat merintangi kelancaran perdagangan internasional. Konflik tersebut dapat mempengaruhi sektor produksi, merusak infrastruktur dan mengurangi kemampuan suatu negara untuk aktif berpartisipasi dalam perdagangan internasional.
4. Perbedaan Nilai Mata Uang
Setiap negara memiliki mata uangnya sendiri dengan nilai berbeda. Perbedaan nilai ini dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi seperti suku bunga, inflasi dan stabilitas ekonomi. Perbedaan nilai mata uang dapat menjadi kendala dalam konteks perdagangan internasional.
5. Kualitas Sumber Daya Manusia Rendah
Ketidakcukupan pendidikan dan kurangnya keterampilan pada sumber daya manusia menyebabkan penurunan produktivitas dan inovasi serta membatasi daya saing di pasar internasional. Terutama di sektor yang memerlukan keahlian khusus.
Meskipun suatu negara mungkin memiliki kelimpahan sumber daya alam, kualitas rendah dari sumber daya manusia dapat menghasilkan produk dengan nilai yang tergolong rendah sehingga sulit bersaing di pasar internasional. Karena itu, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi suatu keharusan untuk meningkatkan daya saing dan keterlibatan di tingkat global.
Faktor pendorong perdagangan internasional menjadi suatu kebutuhan esensial di tengah dinamika ekonomi global. Perbedaan komparatif antar negara, permintaan pasar luar negeri, kemajuan teknologi dan kebijakan pemerintah memainkan peran kunci dalam mendorong pertukaran barang dan jasa antarnegara.