Mengenang Hilman Hariwijaya, Pencipta Tokoh Lupus
Hilman Hariwijaya, tokoh yang dikenal sebagai penulis serial "Lupus" dikabarkan meninggal dunia Rabu (9/3) dalam usia 57 tahun. Kabar ini disampaikan mantan istri Hilman, Nessa Sadin, melalui laman Instagram pribadinya.
"Innalillahi wainnaillahi rojiun. Telah berpulang Hilman Hariwijaya, Rabu, 9 Maret 2022 pukul 08.02 WIB. Mohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya untuk almarhum," tulis Nessa, Rabu. Hilman meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit karena sakit liver.
Disarikan dari berbagai sumber, nama Hilman mulai populer pada akhir dekade '80-an, setelah cerita pendek berjudul 'Lupus' yang ditulisnya diterbitkan di majalah Hai mulai Maret 1986. Lupus saat itu langsung mendapatkan tempat di hati pembaca majalah Hai, sehingga cerpen tersebut dibuat menjadi novel dengan judul "Tangkaplah Daku Kau Kujitak" yang diterbitkan pada November 1986.
Lupus diceritakan sebagai seorang remaja supel, dengan tingkah laku konyol dan jahil, namun berpikiran cerdas. Sebagai pelajar, ia bekerja menjadi wartawan lepas di sebuah majalah remaja. Lupus tinggal bersama ibu dan adiknya bernama Lulu, serta memiliki banyak teman.
Setelah bukunya laris, serial Lupus diangkat ke layar lebar. Judul film pertama berjudul sama dengan novel pertama Lupus, dan diproduksi pada 1987. Kala itu, film ini didukung beberapa nama artis ternama, seperti Ryan Hidayat, Nurul Arifin, hingga Septian Dwi Cahyo.
Akan tetapi, kecintaan Hilman pada menulis sudah tertanam sejak remaja. Pada 1978, ketika usianya 14 tahun, ia memenangkan sayembara mengarang dengan karyanya berjudul "Bian, Adikku yang Tak Pernah Ada". Selain itu, ia juga tercatat aktif sebagai penulis lepas di majalah Hai.
Untuk mengembangkan karakter Lupus, Hilman juga merilis serial "Lupus Kecil" yang memiliki 13 judul buku, dan "Lupus ABG" dengan 11 judul buku, untuk mengisahkan kehidupan Lupus pada masa SD dan SMP. Karya-karya ini ia tulis berkolaborasi dengan Boim LeBon.
Setelah kesuksesan serial Lupus, pria kelahiran 25 Agustus 1964 terus menghasilkan beragam karya, termasuk mengembangkan beberapa karya seri tokoh lainnya, seperti "Olga" yang juga sudah diadaptasi ke serial televisi dan layar lebar, serta "Keluarga Hantu", dan "Vanya". Semua karya tersebut juga mendapatkan popularitas tinggi. Total tercatat 81 judul buku telah ditulisnya.
Memasuki milenium kedua, Hilman mulai merambah menulis untuk skenario film dan sinetron. Beberapa film yang skenarionnya ditulis oleh Hilman adalah Dealova (2005), The Wall (2007), Anak Ajaib (2008), serta Rasa (2009). Sementara untuk sinetron, Hilman menjadi penulis skenario untuk Dari Jendela SMP, Cinta Suci, Badai Pasti Berlalu dan Love Story the Series.
Hilman meninggalkan dua orang anak, yaitu Navika Tatjana Hariwijaya dan Adellicia Hariwijaya, serta memiliki dua mantan istri, Nadia Marinka dan Nessa Sadin.