William Henley, Pendiri Indosterling Technomedia Akhiri Status Buron
Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat menangkap Komisaris Utama PT Indosterling Technomedia Tbk (TECH), Sean William Henley, pada Kamis (6/7) malam, setelah menjadi buronan sejak November 2022.
Direktur Utama TECH Galuh Damarjati Abdullah mengungkapkan William ditangkap di rumahnya yang terletak di Jakarta Utara. Ia langsung digiring ke Rumah Tahanan Kelas I Salemba, Jakarta Pusat.
William dieksekusi berdasarkan putusan Mahkamah Agung Nomor : 5937 K/Pid.Sus/2022 Tanggal 28 November 2022 yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, dalam kasus gagal bayar atas produk high yield promissory notes yang terjadi antara 2016 hingga April 2020.
"Terpidana terbukti secara sah melakukan tindak pidana perbankan, melanggar Pasal 46 Jo Pasal 16 UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan," kata Galuh, dalam penjelasannya kepada BEI, dikutip Kamis (13/7).
Menurut Galuh, William akan mempertanggungjawabkan tindakannya dengan menjalani hukuman kurungan penjara sesuai putusan pengadilan. Ia dijatuhi hukuman pidana penjara selama 10 tahun dan denda Rp 10 miliar dengan denda kurungan selama enam bulan jika tidak dapat membayar denda tersebut.
Galuh juga menekankan tidak ada dampak material atas operasional perseroan karena pemberitaan ini.
Petualang Karier
Melansir laman resmi Indosterling Technomedia, William punya lebih dari 20 tahun pengalaman di bidang pasar modal. William lulus dari Monash University dengan jurusan keuangan dan perbankan. Lulus dari sana, ia memulai kariernya di Lippo Sekuritas dari 1996 hingga 1999 sebagai institutional sales.
Dari pengalamannya di sekuritas itu, William turut membangun media Beritasaham.com. Di LinkedIn, William menuliskan media miliknya ini berhasil mencapai 100 ribu pembaca dalam waktu setahun saja. William berada di media ini dari 1999 hingga 2003, namun di sela-sela itu, IndoExchange mengakuisisi Beritasaham.com pada 2000.
William kembali ke dunia jasa keuangan pada 2003, bergabung dengan GK Goh Stockbrokers Pte Ltd di Singapura selama setahun. Di sana, William menjabat sebagai Vice President Institutional Sales Indonesia. Barulah ia pindah sebagai Associate Director UBS Wealth Management dari 2004 hingga 2006.
Karirnya kian memuncak hingga berhasil menempati posisi Managing Director Valbury Asia Securities selama setahun. Ia juga berhasil menduduki jabatan Direktur CIMB Sekuritas Indonesia dari 2008 hingga 2010.
Di tahun 2009, Bursa Efek Indonesia menunjuk lelaki itu sebagai salah satu anggota Komite Disipliner hingga Agustus 2011. Namanya bahkan sempat dinominasikan sebagai Direktur BEI. Di sela-sela itu, William juga menjadi pemilik media Otopedia.com sejak 2009. Namanya juga sempat tercatat sebagai Komisaris PT Indoferro dan Growth Steel Group dari 2014 hingga 2017
Puas bekerja di perusahaan lain, William mendirikan Indosterling Technomedia pada 2011. Delapan tahun berdiri, perusahaan ini berhasil menjadi holding yang membawahkan enam lini bisnis. Bisnis itu mulai dari penerbitan digital, point of sales, hingga konsultasi bidang IT.
Perusahaan William ini melantai di Bursa Efek Indonesia pada Juni 2020 dengan harga penawaran perdana Rp 160. Melansir data RTI, pemegang saham pengendali TECH adalah Indosterling Sarana Investa dengan porsi 37,7%.