Profil Handry Satriago, CEO GE Termuda yang Berbisnis Out of The Box

Yuliawati
Oleh Yuliawati
16 September 2023, 15:12
CEO General Electric (GE) Indonesia, Handry Satriago, meninggal dunia pada Sabtu (16/9)
Instagram Handry Satriago
CEO General Electric (GE) Indonesia, Handry Satriago, meninggal dunia pada Sabtu (16/9)

CEO General Electric (GE) Indonesia, Handry Satriago, meninggal dunia pada Sabtu (16/9) sekitar pukul 07.50 WIB. Handry wafat dalam usia 54 tahun di kediamannya di Tebet, Jakarta Selatan.

Handry merupakan tokoh inspiratif yang meraih kesuksesannya di tengah kondisinya yang mengandalkan kursi roda. Pria kelahiran Pekanbaru, Riau pada 13 Juni 1969 ini dikenal sebagai sosok yang memiliki semangat belajar tinggi.

Handry pernah mengatakan keinginan terus belajar merupakan kunci untuk menghadapi disrupsi teknologi. Dia mengatakan belajar teknologi tak terbatas usia.

"Setiap orang harus punya semangat belajar, keinginan belajar terus menerus agar bisa beradaptasi,” kata Handry dikutip dari situs Indonesia Development Forum (IDF). 

Handry kurang suka dengan istilah generasi milenial. “Hilangkan saja istilah ‘milenial’. Ia menolak mengkategorikan generasi berdasarkan usia. Setiap zaman memiliki tantangan yang berbeda-beda dan setiap orang harus belajar beradaptasi dan fleksibel, termasuk dirinya sendiri.

Handry memang membuktikan bahwa dia merupakan pembelajar tangguh. Bukan hanya mengenyam pendidikan formal hingga doktoral, Handry merupakan pembaca yang rajin mengunyah beragam topik, mulai dari bisnis, politik, hingga sejarah.

Learning is individual responsibility”....oleh karena itu saya senang berbagi, karena saat berbagi saya juga belajar," kata Handry dikutip dari akun media sosialnya. 

Semangat belajarnya ini tak terhalang dengan kondisi fisiknya yang lumpuh. Handry menderita kelumpuhan sejak usia 17, akibat kanker getah bening.

Penyakit itu membuatnya kehilangan kemampuan untuk berjalan. Pada masa tiga bulan pertama, Handry sempat putus asa dan protes akan keadaan yang menimpanya. Dia mengurung diri di kamar.

Kedua orang tuanya mengajarkan bahwa hidup merupakan pilihan. Dia pun memilih bangkit. “Kanker dan kursi roda ini memberi saya jauh lebih banyak ketimbang mengambilnya,” ujar Handry dikutip dari U-Mag (majalah gaya hidup pria Kelompok Tempo Media) edisi November 2010.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...