Tercatat di BEI, Saham Produsen Pipa IKN Naik 34,29% di Debut Perdana
Perusahaan tercatat ke-30 di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang 2023, PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) mencatatkan saham perdananya pada Senin (10/4).
Berdasarkan data perdagangan sampai dengan pukul 09.45 WIB, harga saham Multi Makmur Lemindo naik 34,29% ke level Rp 141 dari level harga penawaran umum, yakni Rp 105.
Volume saham yang diperdagangkan tercatat juta dengan nilai transaksinya Rp 19,33juta dengan nilai transaksi Rp 2,73 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 2.467 kali.
Perusahaan produsen pipa ini menawarkan 925 juta saham baru atau sebanyak 27,01% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO dengan nilai nominal Rp 20 per saham. Jika dikalkulasikan, calon emiten dengan kode PIPA tersebut mengincar dana segar sebesar Rp 97,1 miliar.
Direktur Utama PIPA, Junaedi mengungkapkan dana hasil IPO akan digunakan untuk pembangunan pablik baru di tanah seluas 10.952 m2 di Cikande, Serang, Banten.
Kedepannya seluruh kegiatan produksi perseroan akan berpusat di lokasi tersebut. Dengan memusatkan kegiatan produksi ke Cikande, perseroan berharap proses produksi PIPA akan menjadi lebih efisien dan semakin maksimal.
Selain itu penggunaan dana tersebut juga akan dipergunakan untuk memperluas jaringan distribusi material dan bahan bangunan, terutama di area Kalimantan dengan adanya peningkatan permintaan akan dipicu dengan adanya proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
“Dengan terus melakukan penelitian dan pengembangan untuk memahami pertumbuhan industri konstruksi, baik secara teknis maupun inovasi bahan bangunan, dapat memberikan manfaat lebih bagi perseroan dan meningkatkan daya saing perseroan dalam industrinya,” kata Junaedi di Jakarta, Senin (10/4).
Junaedi optimis, setelah melantai di BEI, Multi Makmur Lemindo dapat menghasilkan kinerja yang baik dan mencatatkan pertumbuhan 25%-30%.
“Kami targetkan kinerja kami pada awal 2024 diharapkan dapat membaik, dengan perluasan produk untuk menghasilkan lebih banyak variasi bahan bangunan berbasis PVC merupakan salah satu faktor yang memiliki prospek masa depan cerah,” kata Junaedi.