Telkom Pastikan Telkomsel Tak Akan Go Public, Ini Alasannya

Patricia Yashinta Desy Abigail
30 Mei 2023, 20:18
Telkomsel
Telkomsel
Telkomsel merilis Program Rezeki Sakti Ramadan 2023. Program ini, memberikan penawaran spesial bagi pelanggan yang membeli paket internet tertentu minimal Rp 50.000 untuk mendapatkan voucher belanja dari merchant e-commerce atau gim mobile pilihan.\

PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) memastikan anak usahanya, PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel tidak akan menjadi perusahaan terbuka atau go public di masa mendatang.

Hal ini seiring dengan persetujuan aksi korporasi pemisahan segmen usaha atau spin off IndiHome ke Telkomsel dalam Rapat Umum Perdana Saham (RUPS) Tahunan 2023.

"IPO (initial public offering) tentunya tidak, karena kontribusi Telkomsel pada saat ini saja sudah di atas 30%, dari total pendapatan Telkom," kata Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah, Selasa (30/5).

Ririek mengatakan, meski tidak menjadi perusahaan terbuka, Telkomsel tetap menjaga keterbukaan dengan memberi informasi secara transparan kepada seluruh pemangku kepentingan.

Dia menambahkan Telkom selalu mengungkapkan semua informasi tentang perusahaan yang berada di bawah induk usaha. Terdapat pula informasi khusus tentang Telkomsel yang lengkap dan detail, bahkan setara dengan perusahaan yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Terkait aksi korporasi terbaru perusahaan, Ririek mengatakan pemisahan IndiHome dan peleburannya pada Telkomsel dilakukan dalam rangka implementasi konvergensi jaringan mobile dan jaringan tetap atau fixed mobile convergence (FMC).

Sinergi antara IndiHome dan Telkomsel diharapkan memudahkan masyarakat dalam mengakses beragam layanan digital. Telkomsel akan memiliki mesin pertumbuhan baru yang akan memperkuat kinerja perusahaan ke depannya.

"Dari sisi bisnis, integrasi layanan broadband ini diharapkan dapat menjadikan belanja modal (capital expenditure) perusahaan lebih efisien," katanya.

ke depan, Telkomsel akan fokus menjalankan segmen bisnis ritel atau Business to Customer (B2C), sementara Telkom fokus pada segmen korporasi atau Business to Business (B2B).

Menurut Rierik, potensi pasar yang besar dan masih banyak perusahaan maupun instansi yang memerlukan dukungan digitalisasi menjadi peluang bagi Telkom untuk menjadi pemain besar di segmen bisnis B2B.

"Persetujuan atas implementasi FMC menjadi penting dalam langkah transformasi perseroan untuk menciptakan nilai yang optimal baik bagi perusahaan, pelanggan, masyarakat, pemegang saham dan pemerintah," katanya.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Editor: Lavinda

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...