Saham Teguk Melesat Sentuh Batas Atas di Pencatatan Perdananya
PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) melaksanakan pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (10/7) hari ini dengan harga penawaran Rp 110 per saham.
Berdasarkan data perdagangan sampai dengan pukul 09.35 WIB, harga saham TGUK terbang 34,55% ke level Rp 148 dari level harga penawaran umum, yakni Rp 110. Dari awal perdagangan sahamnya sudah berada di zona hijau hingga mengalami auto reject atas (ARA).
Volume saham yang diperdagangkan tercatat 32,16 juta dengan nilai transaksi Rp 4,76 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 2.812 kali. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 528,57 miliar.
CEO Minuman Teguk Maulana Hakim dan Najib Wahab mengatakan, melalui penawaran saham perdana ini, Teguk akan memperbanyak gerai, memperkuat kapasitas produksi, meningkatkan jangkauan pemasaran dan inovasi digital.
“Perusahaan kami akan terus berkomitmen memberikan produk terbaik dan inovatif sehingga dapat memenuhi harapan pelanggan, serta memberikan hasil yang berkelanjutan bagi pemegang saham," kata Hakim di Gedung BEI Senin (10/7).
Perusahaan menyebut TGUK masuk menjadi bagian dari saham syariah di bursa Indonesia. Dari datanya disebutkan NAS Consulting & Research mencatatkan perusahaan makanan dan minuman yang melantai di BEI mencatatkan nilai saham yang terus meningkat.
Adapun jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh atau setara 1,07 miliar saham dengan nilai nominal Rp 16 per lembar. Maka dana yang bisa diraih perseroan sebanyak-banyaknya Rp 117,8 miliar dari IPO.
Selain menerbitkan saham baru, TGUK juga menawarkan waran seri I sebanyak 428,57 juta atau sebanyak 17,14% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Waran seri I ini memiliki rasio 5:1 terhadap saham TGUK. Harga pelaksanaan waran seri I ini yaitu Rp 152 per waran. Maka TGUK meraup dana dari waran yaitu Rp 65,14 miliar.