Ramai Seruan Boikot, McDonald's Beri Respons Berikut
Konflik antara Israel dan Palestina telah memicu kemarahan di antara warganet Indonesia. Ramai di media sosial yang mengajukan seruan untuk boikot terhadap perusahaan-perusahaan yang dianggap mendukung Israel, termasuk salah satunya adalah restoran cepat saji McDonald's.
Manajemen McDonald's Indonesia telah mengeluarkan pernyataan resmi. Mereka mengungkapkan keprihatinan mendalam terkait eskalasi konflik di Gaza, Palestina. Direksi dan staf PT Rekso Nasional Food turut merasakan kesedihan atas konflik tersebut.
Sebagai pemegang waralaba dan pengembang merek McDonald's di Indonesia, perusahaan dikatakan memiliki komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai kemanusiaan. McDonald's juga berencana untuk mendukung Palestina dengan berbagai upaya, termasuk yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Perusahaan juga akan memberikan bantuan kemanusiaan kepada para korban di Gaza, Palestina.
“Bantuan ini akan kami salurkan melalui organisasi sosial yang responsif dalam menangani para korban,” tulis manajemen McDonald’s Indonesia dalam situs resmi dikutip Senin (6/11).
McDonald's Indonesia juga berharap dapat melihat terwujudnya perdamaian dengan segera sehingga tidak ada lagi korban berjatuhan. Terutama korban anak-anak dan wanita akibat konflik Israel-Palestina.
Merespon perhatian masyarakat atas pembayaran royalti, McDonald's menegaskan bahwa pembayaran royalti yang diterima akan digunakan untuk memperoleh hak menggunakan mereknya dan untuk menjaga standardisasi sistem operasional McDonald's.
Penerimaan royalti tersebut tidak digunakan oleh McDonald's Corporation global untuk mendanai atau mendukung pemerintah mana pun yang terlibat dalam konflik tersebut.
Pada perdagangan Jumat (3/11), saham McDonald's di bursa AS menguat 0,39% ke level US$ 267,87 per saham. Sementara rata-rata volume yang diperdagangkan 3,36 miliar dan kapitalisasi pasar McDonald's US$ 195,21 miliar.