Empat Perusahaan Batal IPO di Tengah Geger Skandal Gratifikasi

Nur Hana Putri Nabila
5 September 2024, 14:09
Empat perusahaan memutuskan untuk menarik diri dari pipeline Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/tom.
Seorang pekerja melihat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Empat perusahaan memutuskan untuk menarik diri dari pipeline Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Keputusan ini muncul di tengah isu gratifikasi yang melibatkan lima karyawan dari Divisi Penilaian Perusahaan BEI.

Dari empat perusahaan tersebut, dua beroperasi dengan aset skala kecil, sementara dua lainnya memiliki aset skala menengah. Dalam hal sektor, satu perusahaan bergerak di sektor konsumer non-siklikal, satu di sektor finansial, dan satu lagi di sektor industri.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menjelaskan bahwa alasan mundurnya perusahaan-perusahaan tersebut bervariasi. Di antaranya mulai dari keputusan internal perusahaan untuk menunda IPO hingga evaluasi dari Bursa yang belum bisa memberikan persetujuan. 

Nyoman menegaskan bahwa semua proses evaluasi dilakukan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.

“Tidak ada kaitannya dengan isu lain,” kata Nyoman kepada wartawan, Kamis (5/9).

Berikut perubahaan daftar perusahaan pipeline IPO.

Pipeline 23 Agustus 2024Pipeline 30 Agustus 2024
27 Perusahaan23 Perusahaan
  • 3 Perusahaan aset skala kecil  (aset dibawah Rp50 Miliar)
  • 19 Perusahaan aset skala menengah (aset antara Rp50 Miliar s.d. Rp250 Miliar)
  • 5 Perusahaan aset skala besar (aset diatas Rp250 Miliar) 
  • 1 Perusahaan aset skala kecil (aset dibawah Rp50 Miliar) 
  • 17 Perusahaan aset skala menengah (aset antara Rp50 Miliar s.d. Rp250 Miliar)
  • 5 Perusahaan aset skala besar (aset diatas Rp250 Miliar) 
13 Perusahaan dari sektor Basic Materials13 Perusahaan dari sektor Basic Materials
24 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals24 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals
35 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals34 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals
44 Perusahaan dari sektor Energy44 Perusahaan dari sektor Energy
52 Perusahaan dari sektor Financials51 Perusahaan dari sektor Financials
61 Perusahaan dari sektor Healthcare61 Perusahaan dari sektor Healthcare
73 Perusahaan dari sektor Industrials72 Perusahaan dari sektor Industrials
82 Perusahaan dari sektor Infrastructures82 Perusahaan dari sektor Infrastructures
90 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate90 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate
102 Perusahaan dari sektor Technology;101 Perusahaan dari sektor Technology
111 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic111 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic

Sumber: Bursa Efek Indonesia, diolah oleh penulis Katadata.co.id.

Nyoman mengatakan hingga saat ini terdapat 23 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI. Klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017 yakni satu perusahaan aset skala kecil dengan aset dibawah Rp 50 miliar. 

"Ada lima perusahaan aset skala besar dengan aset diatas Rp 250 miliar," sebut Nyoman dalam laporannya, Selasa (3/9).

Di samping itu, BEI mencatat telah menghimpun dana sebesar Rp 5,15 triliun dari hasil penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) hingga Agustus 2024. Nilai ini merupakan hasil dari proses IPO 34 perusahaan yang tercatat di sepanjang 2024. 

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...