Trans Power (TPMA) Perkuat Armada Angkut Batu Bara Lewat Perusahaan Patungan
PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) resmi mendirikan perusahaan patungan atau joint venture (JV) bersama dengan PT Samudra Investama Maju (SIM) dengan nama PT Trans Ocean Permata. Langkah strategis ini dilakukan untuk memperkuat posisi perusahaan di industri angkutan batu bara dengan menambah armada kapal.
Berdasarkan keterangan resmi keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) perusahaan mengklaim, melalui kolaborasi ini, TPMA berharap dapat meningkatkan kapasitas dan efisiensi operasional, sekaligus memperluas jangkauan layanannya dalam mendukung kebutuhan logistik energi di Indonesia.
"Dengan komposisi kepemilikan saham adalah perseroan sebanyak 50% dari modal yang disetor. Kemudian SIM sebanyak 49% dari modal disetor," jelas Direktur PT Trans Power Marine Rudi Sutiono, Senin (9/9).
Adapun nilai penyetoran modal awal oleh perseroan dan SIM tercatat senilai Rp 20 miliar. Dengan rincian, perseroan Rp 10,2 miliar dan SIM Rp 9,8 miliar. Sumber dana yang digunakan untuk penyetoran modal merupakan dana internal perseroan. Rdi menjelaskan, dampak Kerjasama JV akan memberikan potensi tambahan pendapatan dan laba pada perseroan sebagai pemilik langsung ar JV.
"Adapun dalam permodalan ini PT Trans Ocean Permata berencana untuk membeli 20 set kapal tunda dan kapal tongkang dan 2 unit kapal floating crane yang akan direalisasikan dalam kurun Waktu 2-3 tahun dengan total capex US$ 90 juta. Pembiayaan pembelian kapal berasal dari 20% dana internal JV dan 80 persen dari pinjaman bank/Lembaga keuangan," jelas dia.
