Laba Anjlok 28%, Saham Unilever (UNVR) Turun 7,73%: Jual atau Tahan?
Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) terpantau anjlok usai perusahaan Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) itu merilis laporan keuangan dengan laba anjlok hingga 28% per kuartal ketiga 2024.
Saham UNVR ditutup anjlok 7,73% ke level Rp 2.150 per lembar saham pada perdagangan sesi pertama siang ini, Kamis (24/10). Volume yang diperdagangkan tercatat 56,88 juta dengan nilai transaksi Rp 123,10 miliar, dan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 82,02 triliun.
Apabila melihat kinerjanya, saham UNVR tergelincir 9,28% dalam seminggu terakhir dan merosot 20,96% dalam tiga bulan terakhir. Adapun secara year to date (ytd) sahamnya juga terperosok 39,09% dan merosot 44,16% dalam setahun terakhir.
Seiring dengan hal itu, Analis Bahana Sekuritas, Christine Natasya merekomendasikan untuk menjual saham UNVR dengan target harga terbaru Rp 2.150. Rekomendasi ini didasarkan pada perkiraan laba per saham (EPS) untuk 2025, namun dengan target rasio harga terhadap laba (P/E) yang lebih rendah, yaitu 20,5 kali yakni pada posisi -2 standar deviasi dari rata-rata 5 tahun.
Ia mengatakan rasio P/E ini diturunkan dari 27,2 kali karena masih ada ketidakpastian yang diperkirakan akan mempengaruhi perusahaan. Meski begitu, Bahana Sekuritas percaya bahwa Unilever Indonesia harus terus fokus pada inovasi produk, tidak hanya meningkatkan aktivitas promosi dan strategi strategis.
“Terutama mengingat tantangan struktural yang dihadapi saat ini,” kata Christine dalam risetnya, Kamis (24/10).
Laba Anjlok 28%
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan laba sebesar Rp 3 triliun pada triwulan ketiga 2024. Perolehan tersebut turun 28,1% secara year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama 2023 sebesar Rp 4,18 triliun. Penurunan laba perusahaan ini dipengaruhi penurunan penjualan bersih emiten produsen produk-produk konsumen (consumer goods) tersebut.
Berdasarkan laporan keuangan, penjualan bersih UNVR turun 10,1% menjadi Rp 27,41 triliun dibandingkan dengan periode yang sama 2023 sebesar Rp 30,50 triliun. Secara rinci, penjualan dari segmen home and personal care turun 11,7% menjadi Rp 17,59 triliun hingga September 2024 dari Rp 19,92 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penjualan ekspor untuk home and personal care turun menjadi Rp 619,99 miliar. Adapun penjualan dalam negeri UNVR turun menjadi Rp 16,97 triliun hingga September 2024.
Penjualan perusahaan di segmen makanan dan minuman juga turun 7,18% menjadi Rp 9,82 triliun pada akhir kuartal III 2024 dari sebelumnya Rp 10,58 triliun. Secara rinci, penjualan ekspor untuk segmen makanan dan minuman perseroan turun menjadi Rp 165,71 miliar sedangkan penjualan dalam negeri juga turun menjadi Rp 9,65 triliun.
Jika melihat dari sisi neraca, total aset Unilever hingga September 2024 tercatat sebesar Rp 16,54 triliun, turun tipis dari sebelumnya Rp 16,66 triliun pada akhir Desember 2023. Liabilitas UNVR turun Rp 18 miliar menjadi Rp 13,10 triliun. Kemudian, ekuitas perusahaan turun menjadi Rp 13,43 triliun hingga triwulan ketiga 2024, dari sebelumnya mencatatkan Rp 16,66 triliun pada Desember 2023.