BEI Cecar Emiten Udang Kaesang Pangarep PMMP karena Tak Bayar Gaji Karyawan
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencecar emiten olahan udang PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) milik putra Presiden ke-7 RI Joko Widodo, Kaesang Pangarep. BEI mempertanyakan pemberitaan di media masa yang menyebutkan PMMP menunggak gaji karyawannya hingga empat bulan. Bahkan para pegawainya kini terlilit utang.
Menanggapi isu tersebut, Sekretaris Perusahaan Panca Mitra Multiperdana, Christian Jonathan Sutanto, mengakui bahwa terdapat beberapa karyawan yang mengalami penundaan dalam pemenuhan kewajiban. Hal itu disebabkan turunnya pendapatan operasional perusahaan dalam beberapa bulan terakhir. Meskipun demikian, perusahaan tetap berkomitmen untuk memenuhi semua kewajiban kepada karyawan.
"Ada beberapa karyawan perusahaan yang tertunda kewajibannya,” tulis Christian dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Rabu (30/10).
Penjualan PMMP Anjlok 40,2%
Apabila melihat kinerjanya, PMMP membukukan kinerja kurang memuaskan sepanjang semester pertama 2024. Perusahaan membukukan rugi tahun berjalan sebesar US$ 12,84 juta atau setara Rp 194,89 miliar (kurs: 15.175 per dolar AS). Pada periode yang sama tahun lalu, PMMP masih mencatat laba US$ 3 juta atau Rp 45,60 miliar.
Kerugian perusahaan terjadi karena penjualan bersih PMMP anjlok 40,2% menjadi US$ 59,90 juta atau Rp 908,91 miliar per semester pertama 2024. Pada semester satu 2023, PMMP membukukan penjualan US$ 100,14 juta atau Rp 1,51 triliun.
Secara rinci, penjualan bersih (neto) udang vannamei anjlok 39,6% menjadi US$ 53,98 juta. Penjualan udang black tiger merosot 65,5% menjadi US$ 1,37 juta, dan penjualan lainnya juga turun 32,7% menjadi US$ 4,54 juta
Rincian penjualan neto berdasarkan produk adalah sebagai berikut:
No. | Produk | Turun/Naik dalam % | 30 Juni 2024 | 30 Juni 2023 |
1 | Udang vannamei | Turun 39,6% | US$ 53.984.378 | US$ 89.405.023 |
2 | Udang Black Tiger | Turun 65,5% | US$ 1.371.486 | US$ 3.979.838 |
3 | Lain-lain | Turun 32,7% | US$ 4.548.975 | US$ 6.758.320 |
Kemudian, beban pokok penjualan Panca Mitra Multiperdana (PMMP) terpantau turun menjadi US$ 61,45 juta atau senilai Rp 932,90 miliar.
Apabila melihat dari sisi neraca, total aset PMMP naik menjadi US$ 308,52 juta sepanjang semester pertama 2024. Kemudian total liabilitas juga naik menjadi US$ 234,96 juta dari sebelumnya US$ 218,39 juta tahun buku 2023. Adapun total ekuitas turun menjadi US$ 73,56 juta dari US$ 81,32 juta pada 2023.