BRI Danareksa Ungkap Rencana 2025, Siapkan IPO Emiten Jumbo dari Sektor Keuangan

Nur Hana Putri Nabila
3 Desember 2024, 18:27
BRI
Mikhail Nilov /Pexels
Ilustrasi perdagangan di bursa saham
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

BRI Danareksa Sekuritas menjelaskan akan membawa beberapa perusahaan untuk mencatatkan perdana sahamnya atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2025 mendatang. Managing Director Investment Banking Capital Market BRI Danareksa Sekuritas, Kevin Praharyawan menyampaikan salah satu perusahaan yang akan IPO adalah emiten beraset jumbo.

Menurut Kevin perusahaan telah menyiapkan proses IPO untuk sejumlah perusahaan dari berbagai sektor. Namun ia belum bisa mengungkap ada berapa banyak perusahaan yang akan dibawa untuk IPO oleh BRI Danareksa. 

 “Sektornya ada kesehatan, logistik, dan keuangan mungkin yang akan coba masuk tahun depan,” kata Kevin kepada wartawan di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Selasa (3/12). 

Selain  itu Kevin menyampaikan BRI Danareksa tidak menargetkan membawa terlalu banyak perusahaan untuk IPO. Ia menilai perusahaannya lebih mengutamakan kualitas emiten sesuai dengan target yang diinginkan oleh BEI. 

Ia menjelaskan bahwa perusahaan-perusahaan yang bakal dibawa IPO mencakup berbagai kategori, mulai dari kelas menengah hingga besar. Beberapa di antaranya memiliki aset antara Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun, bahkan ada yang lebih dari Rp 1 triliun.

Kevin mengatakan, BRI Danareksa berkeyakinan bahwa nilai aset tidak selalu mencerminkan valuasi perusahaan. Selain itu, ia mengungkapkan bahwa salah satu perusahaan beraset besar yang akan melantai di bursa berasal dari sektor keuangan.

Sebelumnya Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan hingga saat ini terdapat 17 calon emiten beraset jumbo yang antre untuk mencatatkan perdana sahamnya atau initial public offering (IPO) sampai dengan 29 November 2024.  Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengatakan total terdapat 25 perusahaan dalam antrean atau pipeline pencatatan saham BEI. Klasifikasi aset perusahaan merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017.  

Berdasarkan data BEI, terdapat dua perusahaan skala kecil atau aset di bawah Rp 50 miliar yang masuk dalam pipeline. Kemudian enam perusahaan dalam pipeline tergolong skala menengah dengan aset antara Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar. Lalu 17 perusahaan aset skala besar atau aset diatas Rp 250 miliar.  

"Sampai dengan 29 November 2024 telah tercatat 39 Perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp 5,87 triliun," tulis Nyoman dalam laporannya, dikutip Selasa (3/12). 

Berikut jumlah emiten yang tengah mengantre IPO berdasarkan sektornya:  

  • 1 perusahaan dari sektor material dasar 
  • 3 perusahaan dari sektor konsumer siklikal
  • 5 perusahaan dari sektor konsumer non siklikal
  • 4 perusahaan dari sektor energi 
  • 3 perusahaan dari sektor finansial 
  • 2 perusahaan dari sektor kesehatan 
  • 3 perusahaan dari sektor industri 
  • 0 perusahaan dari sektor infrastruktur 
  • 3 perusahaan dari sektor properti dan real estate
  • 0 perusahaan dari sektor teknologi 
  • 1 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik




Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...