Fore Coffee Bocorkan Rencana IPO
Fore Coffee, startup kopi lokal Indonesia, membuka peluang untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
CEO Fore Coffee, Vico Lomar, menjelaskan bahwa IPO menjadi salah satu opsi strategis perusahaan dalam menggalang dana. Namun, ia menekankan bahwa rencana tersebut masih bersifat jangka panjang dan belum direncanakan dalam waktu dekat.
“Kalau ditanya tertarik atau engga, ya tertarik. Tapi keputusannya nanti ada di shareholdings, IPO itu sudah menjadi salah satu opsi,” kata Vico dalam Media Gathering Company Presentation & Outlook Fore Coffee di Jakarta, Rabu (11/12).
Di samping itu, Vico mengungkapkan bahwa Fore Coffee saat ini lebih memprioritaskan ekspansi bisnis dengan membuka gerai baru di wilayah Indonesia yang belum terjangkau, misalnya di Indonesia Bagian Timur. Selain itu, perusahaan juga berfokus pada pengembangan strategi untuk meningkatkan produktivitas serta menambah variasi produk guna memperkuat daya saing di pasar.
“Di Indonesia masih banyak PR-nya, untuk ekspansi, kami masih mau bangun banyak outlet, di Jakarta juga sendiri masih kurang,” ucap Vico.
Targetkan Penjualan 60 Juta Gelas Kopi pada 2025
Kemudian Fore Coffee menargetkan kenaikan penjualan kopi hingga double digit atau sekitar 60 juta gelas pada 2025 mendatang. Vico mengatakan target ini naik dua kali lipat dibandingkan dengan total penjualan 2024 yang mencapai sekitar 30 juta gelas.
Sejak didirikan pada 2018, Fore Coffee telah mencatat pertumbuhan signifikan dengan membuka 217 gerai yang tersebar di 43 kota di Indonesia dan Singapura hingga September 2024. Vico menyebut Fore Coffee mencatat pertumbuhan tahunan tertinggi dan membuka 61 gerai baru sepanjang 2024 ini.
Dengan strategi ekspansi tiga tingkat, Fore Coffee menjangkau kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Jogja (Tier 1), ibu kota provinsi (Tier 2), hingga kota besar lainnya di berbagai provinsi (Tier 3).
"Ekspansi ini terdiri dari sembilan flagship outlet yang juga berperan sebagai social hub," kata Vico.
Fore Coffee juga telah memperluas bisnisnya dengan membuka gerai di wilayah Jawa-Bali, Sulawesi, dan Kalimantan. Beberapa gerai berupa medium store yang berlokasi strategis untuk memberikan akses mudah dan nyaman bagi konsumen. Hingga 2024, tercatat sebanyak 111 gerai tersebar di seluruh Indonesia, dilengkapi dengan 97 satellite outlet yang menerapkan konsep grab-and-go.
Selain memperluas jaringan, Fore Coffee juga mengutamakan praktik keberlanjutan dalam operasionalnya. Langkah ini meliputi penggunaan kemasan ramah lingkungan dan pemberdayaan petani.
Salah satu inisiatif terbaru adalah program Pak Tani Ngopi di Jakarta yang bertujuan mendukung petani kopi Jawa Barat - pemasok biji kopi Fore Coffee - melalui pelatihan dan pengembangan pemasaran.
“Hal itu mencerminkan komitmen Fore Coffee terhadap pemberdayaan komunitas lokal dan keberlanjutan di masing-masing daerah,” ujarnya.