Laju Saham Alfamart (AMRT) Kala Tutup 400 Gerai
Harga saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) mengalami tekanan pada perdagangan, Senin (16/12). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 11.54 WIB, saham AMRT turun 60 poin atau 2,03 % ke level 2.900.
Sejak awal perdagangan, saham AMRT sudah berada di zona merah. Kondisi ini terjadi usai adanya sentimen negatif terkait keputusan perusahaan untuk menutup 400 gerai. Langkah tersebut dilakukan akibat lonjakan biaya sewa properti yang membebani operasional.
Adapun hingga pagi ini, volume perdagangan saham AMRT tercatat mencapai 24,26 juta lembar.
Senior Technical Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta menilai, pergerakan harga saham AMRT tidak hanya dipengaruhi oleh adanya sentimen negatif dari penutupan gerai, namun juga dipengarugi oleh pelemahan IHSG.
"Pergerakan saham AMRT ini dipengaruhi pelemahan IHSG. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi pelemahan IHSG," kata Nafan kepada Katadata.co.id, Senin (16/12).
Diketahui Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin pagi dibuka terkoreksi 95,01 poin atau 1,30 persen ke posisi 7.229,78. Kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 10,82 poin atau 1,25 persen ke posisi 854,89.
Sementara mengenai langkah penutupan gerai yang dilakukan oleh Alfamart, ia menilai kebijakan tersebut merupakan strategi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi perusahaan
"Ini kan faktor biaya sewa yang tinggi bisa meningkatkan cost perusahaan. Meskipun biaya sewa tinggi kan perusahaan ini bisa mencari gerai lain dengan biaya sewa yang reasonable. Sebenarnya ini adalah strategi dari perusahaan itu sendiri dalam rangka mempertahankan optimalisasi kinerja perusahaan," ujarnya.
Alfamart Tutup 400 Gerai
Corporate Affairs Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) Solihin menjelaskan, imbas kenaikan harga sewa, Alfamart harus menutup 400 gerai di berbagai wilayah di Indonesia. Keputusan tersebut diambil usai banyaknya land lord atau pemilik tanah yang memutuskan untuk menaikan harga lahan untuk sewa dengan harga fantastis.
"Misalnya kita sewa tanah kosong ke pemilik Rp 50 juta setahun dengan kontrak 10 tahun, nah tahun setelah itu itu harganya gak segitu lagi. Artinya kalau meneruskan sewa, cost itu berat ," kata dia dihubungi Katadata.co.d, Senin (16/12).
Misalnya, ia mencontohkan, untuk melanjutkan gerai Alfamart di Kelapa Gading, perusahaan harus menyediakan anggaran Rp 100 juta/tahun untuk lahan yang 12-15 meter. Maka dari itu, strategi yang dilakukan oleh Alfamart saat ini yaitu menutup gerai dan membuka gerai lagi di lokasi yang tidak jauh dari lokasi lama.
"Jadi kalau ada Bahasa tutup kita itu memang ada, tapi ibaratnya kita tutup satu buka tiga gerai. Karena kalau kita tutup gerai itu biaya sewanya mahal, kita akan pindah ke lokasi lain yang gak jauh dari tempat gerai tutup itu, makanya kalau dilihat pendapatan kita terus naik itu karena itu" jelas dia.
Sebelumnya PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pengelola Alfamart membukukan kinerja keuangan positif hingga Sepetember 2024. Laba Alfamart tercatat Rp 2,39 triliun, naik dibandingkan perolehan laba di periode yang sama di tahun lalu yang hanya Rp 2,19 triliun.