Badai Krisis hingga Insiden Pesawat Jatuh Bikin Saham Boeing Anjlok 32%

Selfie Miftahul Jannah
1 Januari 2025, 15:28
Saham produsen pesawat asal Amerika Serikat Boeing mengalami tekanan berat sepanjang tahun 2024 dengan penurunan tajam sebesar 32%.
ANTARA FOTO/REUTERS/Denis Balibouse/WSJ/sad.
Saham produsen pesawat asal Amerika Serikat Boeing mengalami tekanan berat sepanjang tahun 2024 dengan penurunan tajam sebesar 32%.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Saham produsen pesawat asal Amerika Serikat Boeing mengalami tekanan berat sepanjang tahun 2024 dengan penurunan tajam sebesar 32%. Penurunan ini dipicu oleh serangkaian krisis sampai serangkaian insiden jatuhnya pesawat, salah satu yang terbaru adalah kecelakaan pesawat Boeing 737-800 Jeju Air yang merenggut nyawa 179 orang di Korea Selatan. 

Mengutip Reuters, saham Boeing pada perdagangan awal tahun 2024 berada di level US$ 257,50. Namun, pergerakan saham Boeing mengalami tertekan imbas insiden serius terjadi pada 5 Januari ketika panel kabin sebuah pesawat 737 MAX milik Alaska Airlines mengalami kerusakan di tengah penerbangan. Kejadian ini memicu penyelidikan mendalam dan penghentian sementara operasional pesawat.

Masih pada Januari 2024, Badan Penerbangan Federal AS (FAA) membatasi produksi pesawat 737 MAX menjadi 38 unit per bulan. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan masalah keselamatan dan kualitas yang muncul setelah serangkaian insiden. Akibatnya, harga saham Boeing turun dan bertahan di kisaran US$ 211.

Hingga kini, FAA belum mencabut batasan produksi pesawat 737 MAX yang ditetapkan pada 38 unit per bulan. Meski demikian, Boeing terus berupaya memaksimalkan produksi hingga mendekati batas tersebut.

Namun, upaya ini masih dihadang oleh berbagai tantangan, seperti gangguan rantai pasokan, masalah kualitas, dan pemogokan selama tujuh minggu yang sempat menghentikan sebagian besar lini produksi pesawat komersialnya, termasuk program 737.

Boeing terus mencatat kerugian besar dari program komersial, militer, dan antariksa sepanjang 2024. Pada Juli, perusahaan mengumumkan kesepakatan senilai US$ 4,7 miliar untuk mengakuisisi Spirit AeroSystems, pemasok badan pesawat 737 yang juga tengah menghadapi masalah kualitas produksi.

Pada Agustus, Kelly Ortberg, seorang veteran kedirgantaraan, diangkat sebagai CEO baru Boeing, menggantikan Dave Calhoun. Namun, masa tenang Ortberg berakhir cepat pada awal September 2024. Ia harus menghadapi masalah serius, ketika sekitar 33.000 pekerja produksi melakukan mogok karena sengketa kontrak yang berlangsung hingga November. Akibatnya, harga saham Boeing merosot ke titik terendah, US$ 137,07.

Selama pemogokan, Ortberg mengumumkan rencana untuk memangkas 10% dari tenaga kerja Boeing dan memperkirakan perusahaan masih akan mengalami kerugian pada 2025. Meski demikian, janji untuk mengurangi biaya dan memulai kembali produksi 737 pada Desember membantu saham Boeing pulih sedikit, mencapai sekitar US$ 177 pada Selasa (31/12/2024).

Deretan Kecelakaan Pesawat Pesawat Boeing 2024

Telah terjadi beberapa kecelakaan pesawat yang melibatkan pesawat yang diproduksi oleh Boeing. Dua pesawat di antaranya menggunakan jenis pesawat yang sama yakni Boeing 737-800. Kecelakaan pesawat Boeing 737-800 Jeju Air yang merenggut nyawa 179 orang di Korea Selatan.

Roda pesawat diduga tidak berfungsi akibat menabrak burung. Sementara itu, Pesawat Boeing KLM Airlines tergelincir keluar dari landasan pacu di Norwegia pada Sabtu (28/12). Insiden ini terjadi akibat kerusakan hidrolik yang membuat pesawat tersebut mendarat darurat.

Adapun ledakan jendela pesawat Alaska Airlines Masih di awal tahun atau pada Januari, terjadi ledakan pada jendela pesawat Boeing 737 MAX 9 yang dioperasikan Alaska Airline.

ANA Boeing 737-800 yang dioperasikan oleh All Nippon Airways Jepang terpaksa membatalkan lepas landasnya pada 13 Januari setelah jendela di kokpit retak. Menurut Reuters, juru bicara maskapai tersebut mengatakan bahwa retakan tersebut berada di lapisan luar jendela.

Garuda Indonesia Pesawat Boeing 747-400 Garuda Indonesia yang digunakan untuk penerbangan haji sempat memercikkan api saat lepas landas sehingga terpaksa kembali mendarat. Keputusan pilot tersebut terjadi karena salah satu mesin pesawat Boeing 747-400 (ER BOS) itu mengeluarkan percikan api. 

Southwest Airlines Pesawat Boeing 737 MAX 8 maskapai Southwest Airlines mengalami osilasi "Dutch roll" selama penerbangan dari Phoenix ke Oakland, yang menyebabkan kerusakan struktural pada unit kontrol daya kemudi.

Kemudian Pesawat Boeing 737-800 milik Ryanair membatalkan lepas landas di Brindisi, Italia, karena kebakaran di bawah sayap. Total Cargo Pesawat kargo Boeing 737 melakukan pendaratan darurat di São Paulo, Brasil, setelah kebakaran terjadi di ruang kargo

Adapun yang terakhir adalah kecelakaan pesawat Boeing 737-800 Jeju Air yang merenggut nyawa 179 dari 181 penumpang di Korea Selatan.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...