Saham Emiten Happy Hapsoro RATU Sentuh ARA di Debut IPO

Nur Hana Putri Nabila
8 Januari 2025, 09:25
Emiten Happy Hapsoro PT Raharja Energi Cepu (RATU) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Rabu (8/1).
Nur Hana Putri Nabila/Katadata
Emiten Happy Hapsoro PT Raharja Energi Cepu (RATU) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Rabu (8/1).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Emiten Happy Hapsoro PT Raharja Energi Cepu (RATU) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Rabu (8/1). Perusahaan energi ini menjadi emiten ketiga yang melantai di bursa pada Januari 2025. 

RATU menunjuk PT Henan Putihrai Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas sebagai penjamin dan pelaksana emisi efek perseroan.

Pada debut perdananya, saham RATU dibuka menyentuh batas tertinggi atau auto reject atas (ARA) 24,78% ke level Rp 1.435 per lembar.

Volume saham yang diperdagangkan tercatat 88,20 ribu dengan nilai transaksinya Rp 126,57 juta. Adapun frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 357 kali. Nilai kapitalisasi pasar Raharja Energi Cepu mencapai Rp 3,90 triliun.

Dalam penawaran umum perdana saham atau IPO, anak usaha RAJA itu mematok harga penawaran umum perdana saham di level Rp 1.150 per lembarnya. Nilai tersebut merupakan batas atas dari harga bookbuilding di kisaran Rp 900 - Rp 1.150.

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan perusahaan, Raharja Energi Cepu melepas maksimal 543,01 juta lembar saham atau sebanyak 20% dari modal disetor dan ditempatkan pasca IPO. Dari aksi korporasi ini, perusahaan berpotensi meraup dana segar Rp 405,90 miliar.

Direktur Utama RATU, Alexandra Sinta Wahjudewanti, mengatakan perusahaan memiliki investasi di Blok Cepu melalui perusahaan asosiasi dan partisipasi di Blok Jagung Jambi melalui anak usahanya. Sejak didirikan, PT Raharja Energi Cepu Tbk berkomitmen untuk tumbuh dan memberikan nilai tambah bagi mitra serta masyarakat. 

“Kami akan selalu mengedepankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance demi menciptakan nilai jangka panjang yang berkelanjutan,” ucap Alexandra di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (8/1).

Rencana RATU Setelah IPO

Seluruh dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan sebanyak Rp 157,36 miliar akan dipinjamkan kepada anak perusahaan, PT Raharja Energi Tanjung Jabung, untuk memenuhi kewajiban pembayaran Cash Call dari PetroChina International Jabung Ltd. terkait pengelolaan Blok Jabung.

Jumlah kebutuhan dana untuk Cash Call ini sekitar US$ 10 juta atau setara dengan Rp 159,42 miliar sehingga terdapat kekurangan sekitar Rp 2,05 miliar yang akan ditutup dengan dana dari kas internal Perseroan. 

Apabila dana tersebut dikembalikan kepada perseroan, dana akan digunakan untuk pengembangan usaha, khususnya studi kelayakan pada blok-blok migas, yaitu wilayah perizinan pemerintah untuk eksplorasi, pengembangan, dan produksi minyak dan gas bumi.

Kemudian sebesar Rp 34,96 miliar akan dipinjamkan kepada perusahaan asosiasi yaitu PT Petrogas Jatim Utama Cendana, yang akan digunakan untuk mendukung kegiatan operasional melalui pemenuhan kewajiban pembayaran cash call dari ExxonMobil Cepu Ltd. 

Lalu sisa dana akan digunakan untuk modal kerja, termasuk remunerasi karyawan, pengurus, dan pengawas (Direksi dan Dewan Komisaris RATU), serta biaya operasional perseroan.

Adapun hasil penjualan saham divestasi yang ditawarkan oleh pemegang saham penjual sebanyak 352.957.000 saham biasa atas nama RAJA dalam IPO ini, setelah dikurangi biaya emisi dan biaya lainnya yang dihitung secara proporsional dengan biaya Emisi Saham Baru, sepenuhnya akan diberikan kepada pemegang saham penjual. Perseroan tidak akan menerima bagian dari hasil penjualan saham divestasi tersebut.

Ada Menantu Megawati dan Arsjad Rasjid di Balik IPO RATU 

Adapun jika menilik jajaran pemegang saham perusahaan energi ini terdapat sejumlah nama pengusaha kawakan, seperti Happy Hapsoro yang merupakan menantu Megawati Soekarnoputri dan Bos PT Indika Energy Tbk (INDY) Arsjad Rasjid.   

Berdasarkan prospektus perusahaan, RATU merupakan anak usaha PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) dengan kepemilikan 99,99%. Sisanya, sebanyak 0,004% saham digenggam oleh PT Rukun Prima Sarana milik RAJA dan Djauhar Maulidi. 

RAJA merupakan emiten milik menantu Megawati, yakni Hapsoro Sukmonohadi alias Happy Hapsoro, yang menjadi pemegang saham pengendali di RAJA. Happy Hapsoro merupakan suami Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI sekaligus Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani. Puan merupakan putri dari Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri.    

Saat ini RAJA dipimpin oleh Djauhar Maulidi sebagai sebagai Direktur Utama sedangkan Arsjad Rasjid menempati posisi Komisaris.  Berdasarkan komposisi pemegang saham, Sentosa Bersama Mitra menggenggam saham RAJA sebesar 1,48 miliar saham atau 35,23%, Hapsoro menggenggam 1,20 miliar atau 28,51%, PT Basis Utama Prima 503,17 juta atau 11,90%, dan masyaraiat menggenggam 1,02 miliar atau 24,36%.  

Arsjad ikut memiliki RATU secara tidak langsung melalui Basis Utama Prima. Ia menjadi pemilik 0,1% saham RAJA. Sedangkan 99,99% saham Basis Utama Prima adalah milik Hapsoro.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...