Mandiri Sekuritas Boyong Sejumlah Perusahaan IPO, Ada BUMN?
PT Mandiri Sekuritas membeberkan akan memboyong sejumlah perusahaan untuk mencatatkan perdana sahamnya atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) di 2025.
Dari sejumlah perusahaan itu, akankah ada perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan dibawa oleh Mandiri Sekuritas?
Merespons hal tersebut, Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana, mengungkap bahwa sekuritasnya akan membawa perusahaan dengan nilai jumbo untuk IPO di BEI. Tak hanya itu, lanjut Oki, perusahaan jumbo tersebut direncanakan akan melantai pada kuartal kedua 2025. Adapun saat ini Mandiri Sekuritas tengah mengkaji perusahaan dari berbagai sektor.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan BUMN yang akan IPO, Oki enggan memberikan informasi lebih lanjut. Ia menegaskan Mandiri Sekuritas fokus pada perusahaan dengan potensial tanpa memandang nilai emisi.
"BUMN saya belum bisa bilang karena memang masih di review semua ya," kata Oki kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (9/1).
Saat ini, Oki mengatakan bahwa Mandiri Sekuritas masih menjajaki sejumlah perusahaan yang berencana untuk IPO dan terdapat beberapa perusahaan dalam proses untuk menjadi perusahaan terbuka. Ia menegaskan tahun ini Mandiri Sekuritas optimistis bakal IPO dengan nilai yang signifikan akan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
Mandiri Sekuritas telah berhasil membawa PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) melantai di bursa pada akhir tahun 2024, dengan perolehan dana IPO sebesar Rp 4,15 triliun melalui penjualan 2,51 miliar saham.
BEI membocorkan soal kabar pencatatan saham perdana perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Lagi proses ya," singkat I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian dan Pengembangan BEI di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (9/1).
Nyoman sebelumnya juga mengungkapkan ada tiga perusahaan mercusuar atau lighthouse company baru yang akan mencatatkan sahamnya dalam penawaran umum perdana saham melalui IPO tahun depan.
Lighthouse company merupakan perusahaan mercusuar yang ditargetkan bursa setiap tahun. Perusahaan tersebut memiliki dua karakteristik, yaitu minimum kapitalisasi pasar sebesar Rp 3 triliun dan realisasi free float minimal 15%. Ia menyebut tiga calon emiten beraset jumbo itu berasal dari sektor bahan baku, energi, dan kesehatan.
“Prosesnya di 2024, tetapi karena kelengkapan laporan keuangan dan dokumen membuat calon emiten itu masuk di 2025,” kata Nyoman kepada wartawan di Gedung BEI, Jakarta, Senin (30/12) lalu.