IPO BUMN Inalum Disiapkan Meluncur pada 2026, Begini Strategi Jelang Listing


PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum membeberkan ihwal rencana penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Rencananya IPO bakal terselenggara pada 2026 mendatang.
Rencana IPO tersebut disampaikan Inalum dalam paparan peta jalan 2025 sampai dengan 2029 yang disampaikan di Rapat Dengar Pendapat Dengan Direktur PT Mineral Industri Indonesia atau MIND ID dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (13/3).
“Tahun ini kami konsentrasi dulu bagaimana pra-IPO dilakukan assessment valuasi, dan kami akan laporkan progres selanjutnya,” kata Direktur Utama Inalum Ilhamsyah Mahendra.
Seiring dengan hal itu, pada 2025 ini, Ilhamsyah mengungkapkan bahwa perusahaan saat ini tengah mempercepat investasi pada proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah Fase II yang dikembangkan bersama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Proyek ini berpotensi menambah kapasitas produksi alumina hingga 1 juta ton.
Adapun nilai investasi untuk ekspansi ini diperkirakan berada di kisaran US$ 900 juta, sejalan dengan nilai investasi SGAR Mempawah Fase I. Kemudian Pada 2027, Inalum akan membangun Smelter 2 dengan kapasitas 600 ktpa.
Lalu tahun 2028 proyek SGAR Mempawah (Phase 2) dimulai yang akan menambah kapasitas produksi alumina sebesar 1.000 ktpa lagi. Sebelumnya MIND ID telah membeberkan bakal membawa anak usahanya, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), untuk mencatatkan saham perdana melalui initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada 2026.
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan kajian. Menurut Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Inalum bakal melantai di BEI pada tahun 2026 atau 2027 mendatang.
Terkait rencana perusahaan untuk melantai di bursa pada tahun depan, Dilo menegaskan bahwa pihaknya masih perlu memperbaiki equity story Inalum agar lebih menarik bagi investor.
"Unlocking value Inalum itu salah satu opsi yang memang sekarang kami kaji, kalau secara RJPP-nya mungkin di 2026-2027," kata Dilo kepada wartawan di Jakarta, Kamis (9/1).
BEI Harap BUMN Bisa IPO di Pemerintahan Prabowo
Sebelumnya BEI berharap agar lebih banyak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan anak usahanya dapat melantai di bursa melalui penawaran umum perdana saham (IPO).
Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyampaikan harapannya bahwa di bawah pemerintahan baru Presiden Terpilih Prabowo Subianto, program IPO BUMN dapat terus berlanjut. Ia juga berharap Menteri dan Wakil Menteri BUMN yang akan menjabat nantinya dapat mendukung keberlanjutan program-program ini, sehingga semakin banyak perusahaan BUMN yang bisa masuk ke pasar modal dan berkontribusi pada pengembangan ekonomi nasional.
“Kami harap di pemerintahan baru akan ada tambahan perusahaan, terutama yang size besar,” kata Iman di press room Bursa Efek Indonesia, Kamis (17/10).