7 Fakta IPO Fore Coffee (FORE), Incar Rp379 Miliar Bagaimana Prospeknya?

Nur Hana Putri Nabila
20 Maret 2025, 05:53
Fore Coffee
Fore Coffee
Fore Coffee meraih pendanaan sebesar US$ 8,5 juta atau setara dengan Rp 127 miliar dari East Ventures dan beberapa investor lain, Kamis (31/1)
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Startup kopi lokal Indonesia PT Fore Kopi Indonesia (FORE) atau dikenal Fore Coffee akan menggelar penawaran umum perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan informasi di laman e-initial public offering (IPO), perusahaan akan melepas 1,88 miliar saham atau setara 21,08% dari modal disetor dan ditempatkan pasca IPO. 

Didirikan pada 2018, Fore adalah perusahaan di sektor food & beverage yang beroperasi dengan merek dagang Fore dan berfokus pada produk roasted coffee. Hingga 30 September 2024, Fore bersama entitas anaknya telah memiliki 217 outlet yang tersebar di 44 kota, termasuk di Singapura.

Dalam IPO FORE, yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek yakni PT Mandiri Sekuritas dan PT Henan Putihrai Sekuritas. Masa penawaran awal berlangsung dari 26 Maret hingga 9 April 2025. Sementara pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dijadwalkan pada 11 April 2025.

Berikut 7 Fakta Penting IPO Fore Coffe (FORE)

Rencana Penawaran Saham

FORE menawarkan sebanyak 1,88 miliar saham dalam IPO atau 21,08% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Selain itu. perusahaan menetapkan nilai nominal saham Rp 70 per lembar dengan harga penawaran antara Rp 160 hingga Rp 202 per saham. Total nilai emisi maksimal mencapai Rp 379,76 miliar.

Rencana Penggunaan Dana IPO

Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham (IPO), setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan untuk ekspansi bisnis dan operasional. Sekitar 76% dana akan dialokasikan untuk membuka 140 outlet baru di berbagai wilayah, termasuk Jabodetabek, Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali. Ekspansi ini akan dilakukan secara bertahap pada 2025-2026, mencakup biaya renovasi serta pengadaan peralatan dan perlengkapan outlet.

Sebanyak 18% dana IPO akan digunakan untuk setoran modal kepada CFI, yang selanjutnya akan membuka 30 outlet tambahan hingga 2027. Sedangkan sisa dana akan digunakan sebagai modal kerja, termasuk pembelian bahan baku seperti biji kopi, susu, dan sirup, serta biaya operasional seperti sewa outlet, listrik, dan internet.

Struktur Pemegang Saham

Sebelum Penawaran Umum Perdana Saham (IPO), seluruh saham FORE yang telah ditempatkan perusahaan dan disetor penuh sebanyak 7,038 miliar lembar saham dikuasai hampir sepenuhnya oleh Fore Holdings Pte. Ltd (FHPL) dengan kepemilikan sebesar 99,997%. Sementara PT Otten Coffee Indonesia (OCI) hanya memiliki 0,003%. 

Modal dasar Perseroan tercatat sebesar 8,918 miliar saham dengan nilai nominal total Rp6 24,29 miliar. Setelah IPO, struktur kepemilikan berubah dengan masuknya investor publik yang menguasai 21,08% saham atau sebanyak 1,88 miliar lembar saham. 

Kepemilikan FHPL terdilusi menjadi 78,918%, sementara OCI tetap memiliki 0,002%. Total modal ditempatkan dan disetor penuh tetap 7,038 miliar lembar saham dengan total nilai nominal Rp 492,69 miliar. Adapun seluruh saham dalam portepel yang sebelumnya berjumlah 1,88 miliar saham telah sepenuhnya dialokasikan kepada masyarakat dalam IPO.

Prospek Bisnis

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan, FORE fokus pada industri makanan dan minuman, khususnya roast coffee yang menyasar kelas menengah. Dengan strategi produk premium affordable, Fore mampu menghadirkan kopi berkualitas tinggi dengan harga terjangkau, sekaligus menawarkan pengalaman belanja yang unik bagi konsumennya. Ekspansi ke pasar internasional juga telah dilakukan melalui anak usaha yang beroperasi di Singapura.  

Di industri kopi Indonesia, Fore mencatat kinerja impresif dengan Same Store Sales Growth (SSSG) sebesar 42% dalam sembilan bulan hingga 30 September 2024, jauh di atas rata-rata global sebesar 5%. Keunggulan ini didorong oleh kekuatan merek, strategi pemasaran yang efektif, dan inovasi produk yang menarik minat konsumen.  

Perseroan juga berada di posisi strategis untuk memanfaatkan pertumbuhan segmen Foodservice Roast Coffee, yang diperkirakan akan mencapai 66% dari total pasar kopi pada 2030. Menurut survei Redseer, perubahan budaya konsumsi kopi di Indonesia semakin menguntungkan, dengan lebih banyak konsumen memilih untuk membeli kopi di luar rumah untuk bersosialisasi (37%) dan menikmati atmosfer outlet (22%).

Kebijakan Dividen

Setelah melantai di bursa, manajemen FORE berkomitmen untuk membagikan dividen minimal 40% dari laba bersih setelah pajak kepada pemegang saham. Pembagian dividen ini akan dilakukan jika seluruh syarat sesuai UUPPSK telah terpenuhi, dengan tetap mempertimbangkan kondisi keuangan perusahaan serta keputusan RUPS sesuai Anggaran Dasar.

Kinerja Keuangan

Berdasarkan laporan keuangannya, FORE membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 42,3 miliar dalam sembilan bulan hingga 30 September 2024. Angka itu berbalik untung setelah sebelumnya merugi Rp 16,4 miliar pada periode yang sama di 2023.  

Adapun untuk tahun penuh 2023, perseroan membukukan laba sebesar Rp 1,1 miliar, berbalik dari kerugian Rp 59,9 miliar di tahun 2022. 

Jadwal IPO Fore Coffee Indonesia

  • Masa Penawaran Awal : 19-21 Maret 2025 
  • Tanggal Penjatahan : 9 April 2025
  • Tanggal Efektif : 25 Maret 2025 
  • Tanggal Distribusi Secara Elektronik : 10 April 2025
  • Masa Penawaran Umum : 26 Maret-9 April 2025 
  • Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 11 April 2025

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...