Laba Unilever (UNVR) Turun Jadi Rp 1,23 T di Kuartal I, Bagaimana Prospeknya?


PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan laba bersih Rp 1,23 triliun hingga kuartal pertama 2025. Perolehan itu turun 14,6% secara tahunan atau year on year (yoy) dari periode yang sama sebelumnya Rp 1,44 triliun pada 2024.
Berdasarkan laporan keuangannya, penjualan bersih juga turun 6,1% yoy dari Rp 10,07 triliun pada kuartal pertama 2024 menjadi Rp 9,46 triliun di kuartal I-2025. Penurunan ini menyebabkan laba bruto ikut menyusut menjadi Rp 4,55 triliun dari sebelumnya Rp 5,03 triliun.
Di sisi lain, beban pemasaran dan penjualan turun dari Rp 2,37 triliun menjadi Rp 2,17 triliun. Sementara itu, EBITDA perusahaan juga turun dari Rp 2,15 triliun menjadi Rp 1,82 triliun pada kuartal pertama 2025.
Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap, menyatakan meskipun kinerja kuartal pertama masih menunjukkan penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, perusahaan mencatatkan pertumbuhan dan peningkatan profitabilitas secara kuartalan (QoQ). Ia juga menyebut pencapaian ini merupakan hasil dari langkah-langkah strategis UNVR yang diambil untuk menghadapi tantangan operasional.
Selain itu, perusahaan telah berhasil mengurangi stok di tingkat pelanggan, menstabilkan harga di jalur distribusi. Perusahaan juga meningkatkan keuntungan bagi mitra distributor, serta memberikan layanan lebih baik kepada pelanggan.
“Kemajuan ini memberikan fondasi yang kokoh untuk mendorong pertumbuhan di masa depan,” kata Benjie dalam keterangan persnya, Kamis (24/4).
Komitmen Unilever Selanjutnya
Unilever Indonesia tetap berkomitmen menjalankan strategi reset guna membangun fondasi yang lebih kuat untuk pertumbuhan jangka panjang. Fokus utama pada 2025 adalah memperkuat merek-merek utama melalui investasi berkelanjutan, peningkatan belanja digital, distribusi yang lebih luas, serta perluasan dan penyempurnaan cakupan toko dengan eksekusi pasar yang lebih disiplin.
Perusahaan juga akan melanjutkan program efisiensi biaya untuk menjaga marjin laba kotor. Benjie optimistis bahwa langkah-langkah ini akan menciptakan dasar yang lebih kokoh bagi pertumbuhan Unilever Indonesia yang stabil, kompetitif, menguntungkan, dan bertanggung jawab.
“Transformasi ini akan membutuhkan waktu, kami berharap dapat melihat manfaat nyata pada paruh kedua tahun ini,” ucap Benjie.