OJK Jelaskan Kabar Terbaru IPO Chandra Daya (CDIA) Milik Prajago, Ini 5 Faktanya

Ira Guslina Sufa
2 Juni 2025, 14:28
OJK
Manajemen CDIA
PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) bersiap IPO
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mengkaji rencana anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) yaitu PT Chandra Daya Investasi Tbk untuk melantai di Bursa Efek Indonesia melalui penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Sebelumnya rencana IPO calon emiten yang terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu ini dikabarkan akan digelar pada kuartal I 2025. 

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan, Derivatif, dan Bursa Karbon OJK (KE PMDK) Inarno Djajadi mengatakan sejak 1 Januari hingga 8 Mei 2025 OJK telah mengeluarkan izin pada 5 perusahaan untuk IPO. Adapun untuk Chandra Daya hingga saat ini masih dalam kajian. 

“PT Chandra Daya Investasi telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran saat ini sedang dalam proses penelaahan,” ujar Inarno dalam keterangan tertulis yang dikutip Senin (2/6). 

Menurut Inarno sejak awal tahun, OJK telah memberi izin pada 5 emiten untuk IPO dengan mencatatkan emisi hingga Rp 3,23 triliun. Adapun OJK saat ini sedang melakukan proses penelaahan atas 28 perusahaan yang mengajukan Pernyataan Pendaftaran atas IPO saham.

Lalu seperti apa rencana IPO yang akan digelar oleh Chandra Daya Investasi yang tergabung dalam Barito Grup ini? 

Rencana IPO Chandra Daya 

PT Chandra Daya Investasi Tbk disebut bakal mencatatkan penawaran umum perdana saham atau initial public offering di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam waktu dekat. Berdasarkan data yang diterima Katadata.co.id, emiten yang bergerak di bidang investasi dan infrastruktur pendukung bakal listing di BEI di akhir Juni 2025. 

Seiring dengan rencana listing tersebut masa penawaran awal direncanakan berlangsung awal Juni. Namun sumber Katadata.co.id menyebut rencana ini bisa saja bergeser menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI. Meski begitu, ia mengatakan sejauh ini perusahaan masih dalam timeline yang sama untuk menggelar IPO. 

Masih merujuk dokumen rancangan IPO, manajemen Chandra Daya menjadwalkan akan menggelar penawaran umum perdana saham dengan nilai nominal saham yang ditawarkan di kisaran Rp 10.  Tak hanya itu, lewat IPO ini, Chandra Daya ditaksir akan meraup total dana segar mencapai Rp 2,37 triliun. Selain itu, CDIA disebut akan menawarkan 12,48 miliar saham.  

“Harga penawaran berkisar antara Rp 170-Rp 190 setiap saham yang ditetapkan berlaku untuk seluruh saham baru," tulis manajemen merujuk dokumen IPO yang dikutip Senin (2/6). 

Rencana IPO CDIA ini belum diumumkan secara terbuka oleh perusahaan. Saat berita ini dimuat, belum ada informasi di laman e-IPO mengenai aksi korporasi anak usaha Chandra Asri ini. Meski begitu, merujuk dokumen IPO dan beberapa sumber Katadata.co.id, proses tengah berlangsung dan menunggu gong. 

Profil Chandra Daya Investasi

PT Chandra Daya Investasi (CDI) adalah perusahaan yang bergerak di bidang investasi infrastruktur, khususnya listrik, air, dan pelabuhan. CDI merupakan anak usaha dari PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group).  

Merujuk laman resmi perusahaan, 70% saham CDI dimiliki oleh TPIA. Bisnis dan operasional energi Chandra Asri Grup dikelola oleh PT Chandra Daya Investasi dan dijalankan oleh PT Krakatau Chandra Energi (KCE) yang diakuisisi dari PT Krakatau Sarana Infrastruktur, anak perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) pada tahun 2023.  

Selain memperkuat kemampuan perusahaan untuk menjadi mitra pertumbuhan bagi sektor-sektor strategis di Indonesia, akuisisi ini juga menawarkan sinergi, diversifikasi aliran pendapatan, dan membawa utilitas pendukung yang diperlukan untuk ekspansi TPIA.  

Kinerja Keuangan Chandra Daya 

Merujuk laporan keuangan yang dipublikasikan oleh TPIA, PT Chandra Daya Investasi (CDI) membukukan pendapatan sebesar US$ 34,64 juta atau sekitar Rp 569,61 pada kuartal pertama 2025. Torehan itu merosot hingga 66% dibandingkan dengan pendapatan per 31 Desember 2024 yang mencapai US$ 102,25 juta atau Rp 1,68 triliun. 

Berdasarkan laporan keuangan yang berakhir Maret 2025, laba tahun berjalan CDI sebesar US$ 30,23 juta. Jumlah ini turun 7,5% dari tahun buku 2024 sebesar US$ 32,69 juta. Dari sisi neraca, aset lancar CDI meningkat menjadi US$ 282,5 juta dari sebelumnya US$ 263,03 juta. 

Sementara aset tidak lancar juga naik menjadi US$ 889,71 juta dari US$ 812,76 juta. Sementara itu, liabilitas jangka pendek dan jangka panjang masing-masing naik menjadi US$ 37,51 juta dan US$351,83 juta, dari posisi akhir tahun 2024 yang sebesar US$ 29,16 juta dan US$ 299,15 juta.

Total penghasilan komprehensif hingga kuartal pertama 2025 tercatat sebesar US$ 30,71 juta, dari tahun sebelumnya yang mencapai US$ 32,51 juta.

 31 Maret 2025 (US$ '000)31 Desember 2024 (US$ '000)
Aset Lancar282.500263.032
Aset Tidak Lancar889.708812.756
Liabilitas Jangka Pendek37.50829.167
Liabilitas Jangka Panjang351.832299.156
Pendapatan34.645102.254
Laba Tahun Berjalan30.23232.691
Jumlah Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan30.71032.513

Sumber: Laporan keuangan CDI

Gurita Bisnis Chandra Daya Investasi 

Sebagai kendaraan investasi khusus atau special purpose vehicle yang berfokus pada solusi infrastruktur, CDI memiliki portofolio bisnis strategis yang menopang ekosistem industri Chandra Asri. Melalui dua entitas utama, PT Chandra Shipping International (CSI) dan PT Redeco Petrolin Utama (RPU), CDI membangun gurita bisnis yang menyasar sektor logistik, kepelabuhanan, hingga penyimpanan energi.

Katadata.co.id  berkesempatan mengunjungi kompleks Redeco Petrolin Utama (RPU) di Desa Mangunjaya, Merak, Banten, pada Senin (28/4). RPU beroperasi di sektor kepelabuhanan dan penyimpanan, sedangkan Chandra Shipping International (CSI) fokus di bidang logistik. Keduanya menjadi tulang punggung dalam menjaga keandalan rantai pasok, terutama untuk industri energi, petrokimia, dan manufaktur.

RPU telah beroperasi sejak 1986, sebagai terminal tangki penyimpanan produk curah cair seperti hasil olahan kilang minyak dan bahan kimia. Perusahaan ini resmi bergabung ke dalam ekosistem Chandra Asri Group pada 2021 lewat merger dengan PT Styrindo Mono Indonesia (SMI), sebelum akhirnya dialihkan kepemilikannya ke CDI pada 2023 dengan porsi saham mayoritas sebesar 50,75%.

Presiden Direktur RPU dan CSI, Lingga Widiastri, menyebut  peran kedua entitas itu sangat krusial. Ia menyebut engoperasian RPU dan CSI menopang pertumbuhan bisnis infrastruktur Chandra Asri Group melalui optimalisasi aset dan mengintegrasikan jaringan logistik yang andal. Bisnis penyimpanan dan juga logistik melayani pasar baik nasional maupun internasional. 

“Dengan kemampuan mengelola transportasi bahan baku penting bagi industri yang efisien dan aman, kami turut mendukung aktivitas industri di wilayah Cilegon dan Merak,” ucapnya.  

Prospek Chandra Daya 

RPU saat ini mengoperasikan 72 tangki penyimpanan dengan total kapasitas mencapai 129.700 kiloliter. Fasilitas ini dilengkapi dua jetty milik sendiri serta Centralized Filling Station (CFS) yang dirancang untuk mencegah kontaminasi silang antarproduk. RPU berkomitmen memiliki layanan penyimpanan yang aman, efisien, dan sesuai dengan standar kebutuhan pasar.

Di sisi lain, CSI memperkuat lini bisnis CDI di sektor logistik maritim. Anak usaha ini kini mengoperasikan delapan kapal khusus untuk pengangkutan produk kimia dan gas, dengan rencana ekspansi armada seiring pertumbuhan kebutuhan pasar. 

CDI juga tengah mengkaji ekspansi ke bisnis manajemen perkapalan, termasuk layanan pemeliharaan kapal dan jasa penunjang lainnya bagi pemilik kapal kedepannya. Dengan pendekatan integratif dan visi jangka panjang, kehadiran RPU dan CSI tak hanya menopang bisnis grup, tetapi juga memberikan kontribusi terhadap efisiensi logistik nasional dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

“Chandra Asri Group mendukung kelancaran proses produksi di sektor kimia, energi, dan manufaktur yang menjadi tulang punggung pembangunan industri Indonesia,” ucap Lingga.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan