Adhi Karya (ADHI) Raih Kontrak Desain Proyek LNG Masela Senilai US$ 20 Miliar
PT Adhi Karya Tbk (ADHI), emiten konstruksi milik negara mengumumkan telah menerima surat penetapan pemenang (letter of award) untuk kontrak pekerjaan front end engineering design (FEED) pada proyek LNG senilai US$ 20 miliar milik Inpex Masela Ltd. di Blok Masela.
Berdasarkan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen ADHI menyebutkan surat tersebut diterima pada Senin (4/8). Inpex merupakan anak usaha dari raksasa energi Jepang, INPEX Corporation.
Proyek ini diperoleh melalui kerja sama joint operation bersama KBR dan Samsung E&A. Kerja sama dilakukan untuk memperkuat posisi Adhi Karya sebagai perusahaan engineering, procurement & construction (EPC) yang mampu bersaing di tingkat global di sektor LNG.
Corporate Secretary ADHI, Rozi Sparta, menjelaskan proyek LNG Masela telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Proyek ini dilengkapi fasilitas carbon capture dan carbon storage yang akan menangkap emisi karbon dari proses produksi dan menyimpannya di area offshore mine.
“Dengan teknologi ini, proyek akan menghasilkan pasokan energi rendah karbon yang stabil, berkontribusi pada ketahanan energi nasional sekaligus mendukung komitmen Indonesia terhadap pengurangan emisi global,” ujar Rozi dikutip Rabu (5/8).
Proyek berlokasi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, ini akan mengolah gas alam dari Lapangan Abadi untuk memproduksi sekitar 9,5 juta ton LNG per tahun dan 35.000 barrel kondensat per hari.
Rozi menambahkan, proyek ini diharapkan memberi manfaat besar bagi masyarakat mulai dari penyediaan energi bersih dan berkelanjutan. Kerja sama ini juga mendorong penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan keterampilan tenaga kerja lokal, pengembangan infrastruktur pendukung, hingga peluang usaha bagi UMKM di sekitar lokasi.
Kehadiran fasilitas LNG onshore berskala besar di Maluku diharapkan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi wilayah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Dengan pengalaman lebih dari 20 proyek EPC di sektor minyak dan gas, petrokimia, pembangkit listrik, dan industri strategis di seluruh Indonesia.
Adhi Karya optimistis keterlibatannya di LNG Abadi akan menjadi tonggak penting untuk memperkuat posisinya sebagai mitra strategis kelas dunia dalam pembangunan energi nasional dan global.
“Adhi Karya berkomitmen penuh mendukung kelancaran pelaksanaan proyek LNG Abadi dengan mengerahkan sumber daya terbaik dan menerapkan standar mutu tinggi,” kata Rozi.
Prospek Saham ADHI
Senior Technical Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, saham ADHI masuk dalam top rekomendasi saham di Mirae Asset Sekuritas dengan target harga di 268, 274 dan 282 dan telah menggilas semua targetnya.
Sementara itu, pada perdagangan sesi pertama hari ini, saham ADHI tidak bergerak dari level 284 dan telah naik sebanyak 33,96% atau 72 poin sejak awal tahun
Kinerja Keuangan Adhi Semester I
Adhi Karya mencatatkan penurunan kinerja sepanjang paruh pertama tahun 2025. Emiten dengan kode saham ADHI ini mencetak laba bersih sebesar Rp 7,54 miliar hingga 30 Juni 2025, turun 45,24% dari Rp 13,77 miliar selama semester pertama 2024.
Sejalan dengan penurunan laba perusahaan, pendapatan usaha ADHI menurun sebesar 32,89% menjadi Rp 3,81 triliun dari Rp 5,68 triliun secara tahunan.
Pendapatan ADHI selama enam bulan pertama tahun 2025 diperoleh dari bisnis teknik dan konstruksi sebesar Rp 3,11 triliun, bisnis properti dan pelayanan sebesar Rp 176,55 miliar, bisnis manufaktur sebesar Rp 383,26 miliar dan bisnis investasi dan konsesi sebesar Rp 136,14 miliar.
Dengan penyusutan pendapatan, ADHI menekan beban pokok pendapatan menjadi Rp 3,23 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 5,15 triliun.
