Menakar Prospek di Balik Rencana Merger Elnusa (ELSA) dan PT Pertamina Drilling

Nur Hana Putri Nabila
21 Agustus 2025, 05:40
Rekomendasi saham PT Elnusa
Katadata
PT Elnusa
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kabar rencana penggabungan usaha atau merger Perusahaan Grup PT Pertamina, PT Elnusa Tbk (ELSA) dan PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) terus menguat. ELSA bahkan dikabarkan berpotensi mendapatkan katalis pertumbuhan secara anorganik melalui merger atau akuisisi.

PT Pertamina Hulu Energi (PHE), induk usaha Elnusa, sebelumnya telah menunjuk konsultan untuk mengkaji potensi untuk menggabungkan unit usaha atau merger antara Elnusa dan PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI). Direktur Pengembangan & Usaha Elnusa, Arief Riyanto menyampaikan keputusan terkait rencana merger atau akuisisi sepenuhnya berada di ranah holding, yakni PT Pertamina (Persero) dan PHE sebagai pemegang saham mayoritas. 

Ia mengatakan Elnusa menyerahkan seluruh keputusan aksi korporasi kepada pemegang saham. Perusahaan berkomitmen mendukung kebijakan yang sejalan dengan kepentingan perusahaan serta memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan. 

Di sisi lain, Corporate Secretary PT Pertamina Hulu Energi, Hermansyah Y. Nasroen, menjelaskan sebagai subholding upstream, perusahaan fokus pada pencarian sumber minyak dan gas untuk mendukung ketahanan energi nasional. Ia menyatakan perusahaan mengutamakan optimalisasi kinerja masing-masing entitas di lingkup Subholding Upstream. 

“Adapun untuk rencana sinergi bisnis masih dalam proses kajian,” ungkap Hermasyah ketika dihubungi Katadata.co.id, Jumat (15/8). 

Rencana aksi korporasi ini mendapat respon baik dari investor. Stockbit Sekuritas menilai rencana merger antara ELSA dan PDSI berpotensi menjadi katalis positif bagi Elnusa.  

Investment Analyst Stockbit Sekuritas, Hendriko Gani, menyebut PDSI memiliki lini usaha serupa di bidang pengeboran, sementara Elnusa juga memiliki segmen pendukung kegiatan hulu migas lain yang dinilai mampu menciptakan sinergi dan efisiensi jika digabungkan. Hendriko memperkirakan penggabungan kedua perusahaan berpotensi meningkatkan laba bersih Elnusa hingga 61,7%, dengan asumsi laba PDSI tidak turun dari capaian 2023.  

Menurut Hendriko, merger ini bakal menjadi katalis positif jika dilakukan pada valuasi maksimum 6 kali price-to-earnings (P/E), sedikit di atas valuasi wajar Elnusa. Hal ini didasarkan pada margin profitabilitas PDSI yang lebih tinggi dari ELSA, sehingga PDSI layak diperdagangkan sedikit lebih premium dibandingkan ELSA.  

“Jika akuisisi PDSI dilakukan pada valuasi di bawah hingga sedikit di atas valuasi wajar ELSA, kami menilai merger/akuisisi tersebut sebagai transaksi yang atraktif,” ucap Hendriko dalam risetnya, dikutip Senin (18/8).   

Stockbit Sekuritas menilai jika PHE menggabungkan ELSA dengan PT PDSI melalui skema akuisisi, Elnusa perlu menyiapkan dana sekitar Rp 2,3 triliun. Apabila pembiayaan dilakukan dengan komposisi 30% kas internal dan 70% utang, kas Elnusa diperkirakan berkurang Rp 689 miliar, sementara liabilitas bertambah Rp 1,6 triliun. Kondisi ini akan mengubah posisi keuangan perseroan dari net cash menjadi net debt dengan rasio 0,04 kali. 

“Meski demikian, kami menilai kinerja ELSA tidak akan terganggu, serta masih terdapat ruang bagi perseroan untuk terus berekspansi dan membagikan dividen dengan payout ratio 40%,” tambah Hendriko.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...