Harga Saham BBTN Lompat 5% Usai Bukukan Laba Rp 1,7 Triliun di Semester I 2025

Nur Hana Putri Nabila
28 Agustus 2025, 10:14
Saham BBTN
Katadata / nur hana nabila
Laporan kinerja kuartal I 2025 PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) atau BTN naik 5,24% ke level Rp 1.305 pada perdagangan saham hari ini, Kamis (28/8) pukul 09.48 WIB. Naiknya saham pelat merah itu usai membukukan laba bersih sebesar Rp 1,7 triliun pada semester pertama 2025. 

Capaian laba BBTN naik 13,6% year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,5 triliun. Volume yang diperdagangkan tercatat 17,83 juta dengan nilai transaksi Rp 23,18 miliar dan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 18,31 triliun. 

Pertumbuhan laba bersih BTN ditopang oleh pendapatan bunga kredit yang naik 23,5% yoy menjadi Rp 18,50 triliun hingga Juni 2025, melampaui pertumbuhan biaya bunga yang sebesar 2,3% yoy. Sementara itu pendapatan bunga bersih sebesar Rp 9,34 triliun atau naik 55,1% yoy hingga semester pertama 2025.

Adapun margin bunga bersih (net interest margin/NIM) naik 139 basis poin (bps) menjadi 4,4% per akhir Juni 2025, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,0%. Lalu Cost-to-Income Ratio (CIR) turun jadi 43,8% dari sebelumnya 58,8%.

“Di tengah berbagai tantangan makroekonomi dan persaingan yang ketat di industri perbankan, BTN berhasil mencatatkan profitabilitas yang membaik berkat strategi yang dijalankan secara konsisten dan terus melaksanakan fungsi intermediasinya untuk menggerakkan perekonomian rakyat, terutama dari sektor perumahan,” tutur Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/8).

Hingga semester pertama 2025, BBTN membukukan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 406,38 triliun, meningkat 11,2% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 365,38 triliun. Pertumbuhan ini tercatat lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri perbankan yang hanya naik 6,6% YoY per akhir Juni 2025.

Nixon menjelaskan kenaikan DPK sejalan dengan strategi perseroan dalam memperkuat mesin pendanaan, khususnya melalui peningkatan dana murah atau CASA yang bersumber dari segmen ritel dan institusi.

Lalu penyaluran kredit dan pembiayaan BTN tumbuh 6,8% YoY menjadi Rp376,11 triliun, dari sebelumnya Rp352,06 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan penyaluran kredit ini terutama didukung oleh:

  • Kredit dan pembiayaan sektor perumahan naik 6,2% YoY menjadi Rp 317,77 triliun.
  • KPR subsidi meningkat 6,5% menjadi Rp 182,17 triliun.
  • KPR non-subsidi tumbuh 8,8% menjadi Rp 110,72 triliun.
  • Kredit sektor non-perumahan (non-housing loan) naik signifikan 10,5% YoY menjadi Rp58,34 triliun

Sejalan dengan peningkatan kredit, pembiayaan, dan penghimpunan dana masyarakat, total aset BTN sebesar Rp 484,96 triliun hingga semester pertama 2025. Angka tersebut tumbuh 6,4% YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 455,60 triliun.

Kinerja BTN Syariah

Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara Tbk atau BTN Syariah mencatatkan kinerja positif menjelang proses akhir spin-off menjadi Bank Umum Syariah (BUS). Hingga semester pertama 2025, laba bersih BTN Syariah tercatat sebesar Rp 401 miliar pada akhir Juni 2025, naik 8,3% yoy dibandingkan Rp 370 miliar pada semester pertama 2024.

Peningkatan aset tersebut ditopang oleh ekspansi pembiayaan yang konsisten, dengan nilai penyaluran mencapai Rp 48,46 triliun, naik 17,0% YoY dari Rp 41,41 triliun pada semester I 2024. Selain itu, kepercayaan masyarakat juga semakin menguat, terlihat dari dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 19,8% YoY menjadi Rp 55,23 triliun, dibandingkan Rp 46,09 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Hingga akhir Juni 2025, total aset BTN Syariah tumbuh 18,0% yoy menjadi Rp 65,56 triliun, dari Rp 55,54 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...