Katalis Jumbo Saham Adik Prabowo (WIFI), Analis Proyeksi Harga Naik 3 Kali Lipat

Nur Hana Putri Nabila
3 Oktober 2025, 13:23
PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)
PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)
PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Saham emiten milik adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge diproyeksikan bisa mencapai level Rp 7.800. Analis Sucor Sekuritas, Niko Pandowo, menjelaskan target ini masih tergolong konservatif. 

Menurut Niko, kenaikan mempertimbangkan ambisi WIFI untuk memperluas jumlah pengguna dari sekitar 400 ribu saat ini menjadi 40 juta pelanggan dalam lima tahun mendatang. Niko menjelaskan dengan valuasi P/E forward 55x dalam 12 bulan terakhir, apabila kelipatan tersebut bisa bertahan, maka harga saham teoritis WIFI berpotensi menembus Rp 34.400 pada 2030, yang mencerminkan pertumbuhan CAGR sebesar 65%.

Sucor Sekuritas juga merekomendasikan beli saham WIFI karena didukung oleh dua katalis utama. Pertama potensi akuisisi PT Link Net Tbk (LINK) dan alokasi spektrum 1,4 GHz.

“Faktor-faktor pendorong ini akan memposisikan WIFI sebagai disruptor yang tangguh di pasar broadband tetap Indonesia, serupa dengan peran transformasional Jio di India,” kata Niko dalam risetnya, Jumat (3/10).

Selain itu, Sucor Sekuritas juga memproyeksikan pendapatan WIFI akan tumbuh dengan CAGR 61% dalam lima tahun ke depan. Meskipun proyeksi ini hanya didasarkan pada pencapaian seperempat dari target ambisius manajemen dalam meraih pelanggan.

Pada semester pertama 2025, WIFI berhasil mencatat margin EBIT sebesar 60% dan EBITDA sebesar 75%. Niko mengatakan torehan ini diperkirakan terus meningkat seiring dengan penurunan biaya tetap per pengguna sejalan dengan bertambahnya skala pelanggan.

Selain itu, Return on Invested Capital (ROIC) juga diproyeksikan melonjak dari 5% pada 2025 menjadi 22% pada 2030. Menurut Niko, ini merupakan lintasan pertumbuhan yang jarang ditemukan di industri telekomunikasi Indonesia yang cenderung sudah jenuh.

“Saat ini, WIFI menawarkan layanan 100 Mbps dengan harga Rp100 ribu, meskipun jangkauannya terbatas dalam radius 1 km dari jalur kereta api. Ekspansi akan dipercepat melalui kemitraan dengan OREX SAI (NTT Docomo & NEC) dan melalui peluncuran pita lebar nirkabel tetap yang direncanakan di wilayah perkotaan,” ucap Niko.

WIFI Lolos Tahap Lelang Frekuensi 1,4 GHz

WIFI melaju ke tahap lelang pengadaan pita frekuensi radio 1,4 GHz untuk layanan akses nirkabel pitalebar atau Broadband Wireless Acces tahun 2025 di Kementerian Komunikasi dan Digital. Berdasarkan pengumuman terbaru WIFI menjadi satu dari tiga perusahaan yang lolos seleksi awal.  

Selain WIFI, dua emiten lain yang juga melaju ke tahap lelang adalah PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), hingga PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) lolos seleksi awal dan masuk tahap lelang. 

Sementara itu,  PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) dan PT Indosat Tbk (ISAT) menyatakan mundur dari lelang. 

“Sesuai  ketentuan dalam Dokumen Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk Layanan Akses Nirkabel Pitalebar (Broadband Wireless Access) Tahun 2025, maka berdasarkan hasil Evaluasi Administrasi proses Seleksi dilanjutkan ke tahapan lelang harga,” tulis Komdigi dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis (2/10).  

Dalam penjelasan resmi, manajemen WIFI mengatakan dengan lolosnya anak usaha Surge, persaingan di segmen frekuensi BWA 1,4 GHz yang memiliki lebar pita 80 MHz akan semakin ketat, melibatkan pemain infrastruktur digital dan telekomunikasi besar.

“Keberhasilan Telemedia Komunikasi Pratama sebagai perwakilan dari ekosistem digital Surge (WIFI) untuk melangkah ke tahapan lelang harga ini menggarisbawahi ambisi perusahaan dalam memperluas jangkauan layanan akses nirkabel pita lebar mereka di Indonesia,” ujar manajemen WIFI seperti dikutip Kamis (2/10).  

Sebelumnya, Presiden Direktur WIFI, Yune Marketatmo, mengungkapkan perseroan telah melakukan kajian internal terkait kesiapan dan kesesuaian strategi bisnis. Menurut Yune WIFI menyambut baik lelang di semua regional yang ada dengan modal dan kesiapan ekosistem pendukung yang sangat komprehensif.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...