Manuver Baru Telkom (TLKM): Spin Off Bisnis Fiber Optik Senilai Rp 35,78 Triliun

Karunia Putri
21 Oktober 2025, 11:34
Telkom Indonesia, tlkm, anak usaha, spin off
Katadata/Fauza Syahputra
Telkom Indonesia
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Emiten pelat merah PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menandatangani conditional spin off agreement atau perjanjian pemisahan bersyarat anak usahanya, PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF). Nilai transaksi diperkirakan mencapai Rp 35,78 triliun.

SVP Corporate Secretary Telkom Jati Widagdo menjelaskan, pemisahan tidak murni (spin off) ini merupakan bagian dari langkah restrukturisasi dan transformasi korporasi atas sebagian bisnis aset Wholesale Fiber Connectivity.

“Rencana transaksi ini dimaksudkan agar perseroan lebih fokus dalam mengembangkan bisnis, menciptakan nilai tambah, meningkatkan efisiensi serta mengoptimalkan pemanfaatan aset jaringan fiber optik sehingga memperkuat posisi perseroan sebagai penyedia infrastruktur konektivitas utama di Indonesia,” ujar Jati dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Selasa (21/10).

Menurut Jati, restrukturisasi tersebut juga sejalan dengan agenda nasional percepatan pemerataan digitalisasi, peningkatan penetrasi fixed broadband, serta penyediaan konektivitas yang andal dan berkualitas di seluruh wilayah Indonesia.

Setelah pelaksanaan setelah transaksi, komposisi kepemilikan saham Perseroan di TIF adalah menjadi 99,99%.

“Mengingat Rencana Transaksi dilakukan oleh Perseroan dengan TIF (yang merupakan anak perusahaan terkonsolidasi Perseroan dengan kepemilikan sebesar 99,999%), maka tidak ada dampak signifikan dari rencana transaksi terhadap kondisi keuangan perseroan,” ujarnya.

Aksi Strategis TLKM

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Telkom pada Selasa (16/9) sebelumnya  menyetujui perubahan susunan pengurus perseroan. 

Perubahan itu, antara lain menunjuk Willy Saelan sebagai Direktur Human Capital Management menggantikan Henry Christiadi, serta menambah posisi baru Direktur Legal & Compliance yang dijabat Andy Kelana dan menghapus jabatan Wakil Direktur Utama yang dipegang oleh Muhammad Awaluddin.  

Para pemegang saham juga mengangkat mantan CEO Unilever Indonesia, Ira Noviarti sebagai Komisaris Independen menggantikan Yohanes Surya. Manajemen Telkom menjelaskan, perubahan kepengurusan dilakukan untuk memperkuat tata kelola dan akselerasi transformasi digital perusahaan.  Selain perombakan manajemen, Telkom menyiapkan strategi ekspansi bisnis data center.

Direktur Wholesale & International Services Telkom Indonesia Honesti Basyir menyebut, perusahaan belum terburu-buru menentukan skema IPO anak usaha.   “Struktur apakah melalui IPO atau strategi investasi, akan kami pilih yang memberi valuasi terbaik bagi perusahaan,” ujarnya. 

Saat ini, Telkom mengoperasikan data center berkapasitas 17 megawatt di Singapura dengan total kapasitas mencapai 48 megawatt di tiga lokasi. Perusahaan juga menjajaki pembangunan data center baru di Asia Tenggara. Menurut Honesti, bisnis data center ke depan akan bersifat tanpa batas (borderless), sehingga membutuhkan kolaborasi dengan mitra global.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...