Laba Telkom Indonesia (TLKM) Turun 10,7%, Jadi Rp 15,78 T per September 2025

Nur Hana Putri Nabila
31 Oktober 2025, 10:25
telkom, laba, tlkm
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Ilustrasi.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Emiten telekomunikasi pelat merah PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) membukukan laba bersih sebesar Rp 15,78 triliun hingga kuartal ketiga 2025, turun 10,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 17,67 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, pendapatan TLKM turun 2,3% dari Rp 112,21 triliun menjadi Rp 109,61 triliun. Pendapatan paling besar berasal dari data, internet, dan jasa teknologi informatika sebesar Rp 67,26 triliun, diikuti pendapatan indihome Rp 19,73 triliun, telepon Rp 4,26 triliun, jaringan Rp 2,7 triliun, layanan lainnya Rp 6,39 triliun. 

Dari sisi neraca, jumlah aset Telkom sebesar Rp 291,89 triliun sepanjang Januari–September 2025. Lalu jumlah liabilitas Rp 136,88 triliun dan jumlah ekuitas sebesar Rp 155,01 triliun. 

Kisi-kisi Dividen 2025

Meski kinerja lesu, TLKM sempat memberikan kisi-kisi pembagian dividen dari laba tahun buku 2025 kepada para pemegang saham.

Direktur Strategic Business Development & Portfolio, Seno Soemadji sebelumnya menyampaikan bahwa pembagian dividen perusahaan selalu memperhitungkan kebutuhan investasi dan kondisi keuangan Telkom. Ia menyebut Telkom menetapkan kebijakan dividend payout ratio di kisaran 60% hingga 90%.

“Dan seperti biasa keputusan final akan dilakukan setelah penetapan di dalam group tahun depan dengan mempertimbangkan realisasi laba bersih sepanjang tahun 2025,” lata Seno dalam Public Expose Live 2025 secara virtual, Jumat (12/9).  

Seno menjelaskan, seperti tahun-tahun sebelumnya, Telkom optimistis dapat menjaga pembagian dividen pada level yang kompetitif. Ia juga optimistis pembagian dividen kepada pemegang saham didukung oleh kinerja operasional yang solid, arus kas yang sehat, serta disiplin dalam penggunaan belanja modal (capex).

Spin Off Bisnis Fiber Rp 35,7 Triliun ke Anak Usaha

TLKM bersama anak usahanya, PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF) sebelumnya telah menandatangani Kesepakatan Pemisahan Bersyarat atau Conditional Spin-off Agreement (CSA), pemisahan sebagian bisnis dan aset Wholesale Fiber Connectivity senilai Rp 35,78 triliun. .

TIF akan menguasai lebih dari 50% aset infrastruktur jaringan fiber Telkom usai aksi korporasi tersebut. Hal itu mencakup segmen access, aggregation, backbone, serta infrastruktur pendukung lainnya.  Telkom tetap memiliki lebih dari 99,9% saham TIF dan bakal beroperasi secara netral dalam menyediakan layanan wholesale fiber connectivity bagi pelanggan eksternal maupun internal Telkom Group

Direktur Utama Telkom Indonesia Dian Siswarini mengaku keberadaan Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF) akan memperkuat posisi TelkomGroup sebagai penyedia infrastruktur digital utama di Indonesia.  Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk memperkokoh fondasi bisnis dalam menghadapi percepatan transformasi digital dan meningkatnya kebutuhan konektivitas berkapasitas tinggi di seluruh Tanah Air.

 

 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...