Emiten Hapsoro (RATU) Raup Laba Rp 197 M, Pendapatan Malah Anjlok 13% Kuartal 3

Nur Hana Putri Nabila
19 November 2025, 09:15
PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), milik Hapsoro Sukmonohadi alias Happy Hapsoro, berencana membawa anak usahanya, Raharja Energi Cepu (RATU), melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema initial public offering (IPO).
Katadata
PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), milik Hapsoro Sukmonohadi alias Happy Hapsoro, berencana membawa anak usahanya, Raharja Energi Cepu (RATU), melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema initial public offering (IPO).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Emiten afiliasi suami Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani, Happy Hapsoro, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) membukukan laba bersih US$ 11,76 juta atau sekitar Rp 197,10 miliar hingga kuartal ketiga 2025. Torehan itu melonjak 28,1% year on year (yoy) dari periode yang sama sebelumnya tahun lalu US$ 9,18 juta atau sekitar Rp 153,85 miliar pada 2024

Namun berdasarkan laporan keuangannya, pendapatan perusahaan turun 13% yoy menjadi US$ 37,61 juta atau sekitar Rp 630,09 miliar dari sebelumnya pada tahun lalu sebesar US$ 43,21 juta atau Rp 724,13 miliar. Pendapatan bersihnya itu hanya berasal dari lifting minyak dan gas dari pihak ketiga. 

Kemudian beban pokok pendapatan anak usaha PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) turun menjadi US$ 19,14 juta dari US$ 28 juta hingga September 2025. Penurunan ini mendorong kenaikan laba bruto perseroan menjadi US$ 18,46 juta, dari periode yang sama tahun lalu US$ 15,21 juta.

Dari sisi neraca, jumlah aset RATU sebesar US$ 66,31 juta, liabilitas US$ 20,42 juta, dan ekuitas sebesar US$ 45,89 juta hingga September 2025.  Di sisi lain, Raharja Energi Cepu juga menempatkan dana ke Patriot Bond yang diterbitkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), masing-masing Rp 50 miliar untuk Obligasi Seri A dan Seri B. Seri A akan jatuh tempo pada 22 Oktober 2030, sementara Seri B jatuh tempo pada 22 Oktober 2032. Kedua obligasi tersebut menawarkan kupon 2% per tahun.

Dari lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) saham RATU telah melonjak hingga 70,85% dalam enam bulan terakhir dan melesat 36,07% dalam tiga bulan terakhir.

Meskipun pendapatan bersihnya itu hanya berasal dari lifting minyak dan gas dari pihak ketiga, saham RATU sempat menembus hingga Rp 10.125 per saham pada 14 November 2025 lalu. Namun pada perdagangan Selasa (18/11) sahamnya turun 5,93% ke Rp 9.525.

Kaji Akuisisi 3 Lapangan Migas Selain Blok Kasuri

Lebih jauh, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) tengah menjajaki kemungkinan akuisisi hak partisipasi atau participating interest (PI) blok migas selain Blok Kasuri di Papua Barat. 

Direktur Utama Raharja Energi Cepu, Sumantri, mengatakan tiga kandidat potensial lainnya tersebar di wilayah Jawa Timur, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Timur. Hanya saja dirinya mengaku saat ini posisinya masih proses.  

“Tapi posisinya masih proses ya, aku tidak mau over promise ke publik,” kata Sumantri ketika dihubungi Katadata.co.id, Kamis (30/10).  

Sebelumnya Direktur Utama RAJA, Djauhar Maulidi, menyampaikan bahwa Grup Rukun Raharja saat ini masih berada pada tahap negosiasi dengan sejumlah pihak terkait untuk rencana partisipasi di Blok Kasuri, salah satu blok gas potensial yang dikelola Genting Oil di Papua Barat. Ia menyebut akuisisi Blok Kasuri itu akan rampung akhir tahun ini. 

 “Pembicaraan dan kajian indikatif telah berjalan, dan diharapkan dalam 1–2 bulan ke depan dapat tercapai kesepakatan awal,” kata Djauhar dalam paparan publik secara virtual pada Selasa (28/10). 

Menanggapi rencana itu, Direktur Utama Raharja Energi Cepu, Sumantri, menyampaikan proses akuisisi masih berjalan dan bersifat dinamis. Menurutnya penyelesaian akuisisi bergantung pada kesepakatan komersial dengan pihak terkait serta persetujuan pemerintah.  

“Terus terang soal selesainya ini masih sangat dinamis,” ucapnya. 

 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...