Manuver Baru SSIA, Inbreng Tanah dan Saham Rp 1,66 T ke Anak Usaha

Emiten yang bergerak di sektor properti, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) melakukan restrukturisasi internal dengan mengalihkan saham dan aset tanah senilai total Rp 1,66 triliun kepada PT Suryalaya Anindita International (SAI).

Merujuk prospektus yang dirilis perseroan, manajemen SSIA menjelaskan restrukturisasi dilakukan melalui pengalihan seluruh saham perseroan di tiga entitas, yakni PT Sitiagung Makmur (SAM), PT Surya Internusa Hotels (SIH) dan PT Surya Semesta Realti (SSR), kepada SAI. Selain itu, PT TCP Internusa (TCP) juga mengalihkan sahamnya di SAM serta aset tanah kepada SAI.

Adapun pembayaran atas pengalihan ini dilakukan melalui penerbitan saham baru oleh SAI. Nilai inbreng masing-masing aset tercatat terdiri dari saham SAM senilai Rp 366,93 miliar, saham SIH sebesar Rp 379,05 miliar dan saham SSR senilai Rp 117,66 miliar. Sementara itu, aset tanah milik TCP yang dialihkan ke SAI memiliki nilai Rp 803,56 miliar.

“Transaksi ini dilakukan sebagai upaya perseroan untuk melaksanakan reorganisasi, restrukturisasi dan/atau pengelompokan unit usaha dan/atau aset-aset yang dimiliki dan/atau dikelola oleh entitas anaknya,” tulis manajemen dalam prospektus dikutip Kamis (4/12).

Usai transaksi, seluruh entitas anak yang bergerak di bidang perhotelan dikelompokkan di bawah SAI. Meski demikian, SSIA menegaskan bahwa SAM, SIH, SSR dan TCP tetap menjadi perusahaan terkendali oleh perseroan.

Pengalihan saham dilakukan melalui penyetoran berbagai aset sebagai modal baru kepada SAI. SSIA menyetor 467,85 juta saham SAM sebagai pembayaran atas penerbitan 6.892 saham baru oleh SAI, sedangkan TCP menyetor 25,34 juta saham SAM untuk memperoleh 374 saham baru.

Pada entitas SIH, SSIA menyetor 823,32 ribu saham sebagai pembayaran atas 7.506 saham baru yang diterbitkan SAI. Untuk SSR, perseroan menyetor 85,41 ribu saham sebagai pembayaran atas 2.330 saham baru SAI.

Sementara itu, inbreng aset tanah oleh TCP terdiri dari dua bidang tanah dengan SHGB No. 1286/Kuningan Timur dan SHGB No. 1287/Kuningan Timur. Kedua aset itu digunakan sebagai penyetoran modal atas penerbitan masing-masing 8.082 dan 7.830 saham baru oleh SAI.