Perusahaan Adik Prabowo Resmi Masuk Pasar Kripto, Borong Saham Indokripto (COIN)
Perusahaan investasi multisektor yang dipimpin oleh adik Presiden RI Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, Arsari Group, kini menjadi salah satu pemegang saham PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN). Hashim masuk melalui entitas investasinya, PT Arsari Nusa Investama.
Wakil Direktur Utama sekaligus Direktur Operasional Arsari Group, Aryo P.S. Djojohadikusumo, mengatakan investasi tersebut merupakan bentuk komitmen Arsari dalam mendukung percepatan transformasi digital di Indonesia. Selain itu ia menyebut visi Arsari Group sejalan dengan COIN dan dua anak usahanya.
Aryo mengatakan entitas bisnis COIN yaitu PT Central Finansial X (CFX) serta PT Kustodian Koin Indonesia (ICC) telah mengantongi izin serta berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Menurutnya COIN memiliki pondasi bisnis yang solid dan ekosistem kripto yang lengkap.
Selain itu COIN juga dinilai memiliki kesiapan yang kuat untuk menjadi katalis dalam pembangunan industri aset digital nasional termasuk aset kripto.
“Investasi ini bukan hanya tentang nilai ekonomi, tetapi tentang membangun kedaulatan digital Indonesia yang mampu menghasilkan inovasi dan nilai tambah bagi ekonomi nasional,” ujar Aryo dalam keterangan resminya, Rabu (10/12).
Aryo menilai Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pusat inovasi dan perdagangan aset digital di Asia Tenggara. Peluang tersebut didukung oleh ekosistem aset digital yang semakin lengkap dan juga matangnya regulasi, terutama setelah pengawasan aset digital beralih ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sementara itu, Direktur Utama Indokripto Koin Semesta, Ade Wahyu, menyatakan perusahaannya menyambut baik masuknya Arsari Group sebagai pemegang saham. Menurut Ade kehadiran Arsari Group bakal bernilai nilai tambah penting bagi COIN, khususnya dalam memperkuat penerapan tata kelola perusahaan yang baik di level korporasi besar.
“Masuknya Arsari Group juga meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat kepada industri aset digital secara umum, serta khususnya kepada COIN,” ungkap Ade.
Aryo mengatakan langkah Arsari Group berorientasi pada pembangunan ekonomi berkelanjutan jangka panjang. Perusahaan melihat industri aset keuangan digital sebagai salah satu kunci akselerasi transformasi digital dan menjadi pilar vital dalam mencapai visi besar Indonesia Emas 2045.
“Oleh karena itu, Arsari Group mendukung penuh pengembangan sektor ini demi mewujudkan kedaulatan digital Indonesia,” ujar Aryo.
Aryo menyatakan dengan didukung lintas sektor dan jaringan global Arsari Group, COIN akan mempercepat pengembangan produk-produk inovatif yang mendorong pertumbuhan ekonomi digital nasional dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global. Apalagi saat ini Indonesia juga menempati posisi strategis sebagai salah satu pasar aset kripto terbesar di dunia.
Merujuk data OJK hingga akhir Oktober 2025 mencatat lebih dari 18 juta pengguna aset kripto, dengan nilai transaksi mencapai Rp 409,56 triliun. Laporan 2025 Global Crypto Adoption Index dari Chainalysis bahkan menempatkan Indonesia di peringkat ketujuh dunia.
Masuknya Arsari Group ke COIN membuka peluang bagi Indonesia untuk bergerak lebih jauh. Dari negara yang hanya mengonsumsi teknologi global menjadi produsen inovasi digital yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.
Investasi ini juga dinilai bakal menunjukkan kuatnya kepercayaan institusi terhadap prospek industri aset digital di Tanah Air. Selain itu langkah tersebut juga menegaskan besarnya potensi Indonesia dalam ekonomi digital berbasis aset kripto, dan mendukung agenda pemerintah memperkuat kedaulatan ekonomi digital melalui ekosistem yang aman, teregulasi, dan mampu bersaing secara global.
