Indokripto (COIN) RUPSLB Usai Arsari Group Milik Hashim Masuk, Apa Agendanya?

Karunia Putri
15 Desember 2025, 06:26
PT Indo Kripto Semesta Tbk (COIN)
PT Indo Kripto Semesta Tbk (COIN)
PT Indo Kripto Semesta Tbk (COIN)
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk mengubah susunan pengurus perseroan serta membahas penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Agenda tersebut dilakukan menyusul masuknya perusahaan investasi yang dipimpin adik Presiden RI Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo yaitu Arsari Group sebagai pemegang saham baru.

Berdasarkan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur Utama COIN Ade Wahyu menyampaikan, rencana aksi korporasi perseroan saat ini mengacu pada agenda RUPSLB yang dijadwalkan berlangsung pada 30 Desember 2025. Pernyataan ini disampaikan sebagai tanggapan atas permintaan klarifikasi BEI terkait volatilitas transaksi saham COIN.

Harga saham COIN tercatat melonjak 3.810% sejak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Juli lalu. Saham COIN naik dari level 100 per saham saat pencatatan perdana menjadi Rp 3.910 per saham pada penutupan perdagangan Jumat (12/12).

Ade menjelaskan, pengendali atau pemegang saham utama saat ini belum memiliki rencana atas kepemilikan sahamnya di perseroan. Pasalnya, pengendali COIN masih terikat larangan pengalihan saham.

“Sehingga dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan atas efek bersifat ekuitas emiten tersebut sampai dengan 8 bulan setelah pernyataan pendaftaran menjadi efektif,” ujar Ade dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Senin (15/12).

Ia menambahkan, ke depan perseroan akan mengajukan permohonan kepada pengendali atau pemegang saham utama untuk memperoleh penjelasan secara lebih komprehensif melalui mekanisme pertemuan resmi.

Harga saham COIN tercatat melonjak setelah Arsari Group masuk sebagai pemegang saham. Hashim Djojohadikusumo masuk melalui entitas investasinya, PT Arsari Nusa Investama. Wakil Direktur Utama sekaligus Direktur Operasional Arsari Group Aryo P.S. Djojohadikusumo, menyatakan investasi tersebut merupakan bentuk komitmen Arsari Group dalam mendukung percepatan transformasi digital di Indonesia.

Aryo menyebut visi Arsari Group sejalan dengan COIN dan dua anak usahanya, yakni PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kustodian Koin Indonesia (ICC). Kedua entitas tersebut telah mengantongi izin dan berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Menurut dia, COIN memiliki fondasi bisnis yang solid dan ekosistem kripto yang lengkap, serta kesiapan untuk menjadi katalis pengembangan industri aset digital nasional, termasuk aset kripto.

“Investasi ini bukan hanya tentang nilai ekonomi, tetapi tentang membangun kedaulatan digital Indonesia yang mampu menghasilkan inovasi dan nilai tambah bagi ekonomi nasional,” ujar Aryo dalam keterangan resmi, Rabu (10/12).

Aryo menilai Indonesia memiliki peluang besar menjadi pusat inovasi dan perdagangan aset digital di Asia Tenggara, seiring semakin lengkapnya ekosistem industri serta kematangan regulasi, khususnya setelah pengawasan aset digital beralih ke OJK.

Sementara itu, Direktur Utama COIN Ade Wahyu menyambut masuknya Arsari Group sebagai pemegang saham. Menurut dia, kehadiran Arsari Group menjadi nilai tambah penting bagi perseroan, terutama dalam memperkuat penerapan tata kelola perusahaan yang baik di level korporasi besar.

“Masuknya Arsari Group juga meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap industri aset digital secara umum, dan terhadap COIN secara khusus,” kata Ade.

Aryo menegaskan, investasi Arsari Group berorientasi pada pembangunan ekonomi berkelanjutan jangka panjang. Industri aset keuangan digital dinilai menjadi salah satu kunci percepatan transformasi digital dan pilar penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

“Dengan dukungan lintas sektor dan jaringan global Arsari Group, COIN diharapkan dapat mempercepat pengembangan produk inovatif, mendorong pertumbuhan ekonomi digital nasional, serta memperkuat posisi Indonesia di pasar global,” ujarnya.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...