Lo Kheng Hong Tambah 953 Ribu Saham Intiland (DILD) Jelang Tutup Tahun 2025
Investor kawakan Lo Kheng Hong menambah kepemilikan saham di emiten properti PT Intiland Development Tbk (DILD). Ia memborong sebanyak 953.100 saham DILD menjelang penutupan tahun 2025.
Berdasarkan data kepemilikan investor yang dipublikasi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang dirilis pada Senin (22/12), kepemilikan Lo bertambah dari 691,51 juta saham atau 6,67% menjadi 692,46 juta saham atau 6,68% dari total saham DILD yang beredar usai transaksi tersebut.
Transaksi dilaksanakan pada 19 Desember 2025. Jika mengacu pada harga perdagangan DILD pada hari itu sebesar Rp 132 per saham, maka investor yang dikenal sebagai Warren Buffett Indonesia ini kemungkinan merogoh kocek sekitar Rp 125,80 juta untuk membeli saham DILD.
Adapun pada perdagangan secara intraday hari ini, Selasa (23/12) pukul 10.00 WIB, harga saham DILD naik 1,54% atau 2 poin ke level 132 per saham. Sepanjang tahun berjalan, harga saham DILD bergerak volatil, turun 18,52% year to date (ytd).
Merujuk data pemegang saham mayoritas DILD, nama Lo Kheng Hong berada di posisi keenam dengan menggenggam sebanyak 691,46 juta. Pemegang mayoritas DILD adalah masyarakat non warkat yang memiliki sebanyak 4,31 miliar saham atau setara dengan 41,55% dari total saham DILD. Kemudian disusul oleh pengendali perseroan, yaitu CGS-CIMB Securities Pte. Ltd sebanyak 1,57 miliar saham.
Intiland Development merupakan perusahaan pengembang properti yang fokus bisnis pada pengembangan, pengelolaan dan investasi berbagai bisnis di sektor properti. Proyeknya berada di kawasan Jakarta dan Surabaya.
Portofolio perusahaan meliputi pengembangan kawasan mixed-use dan high rise, kawasan hunian untuk segmen pasar menengah atas, kawasan industri dan properti investasi di seputaran wilayah Jabodetabek dan Surabaya sekitarnya.
Merujuk laporan keuangan sembilan bulan pertama 2025, DILD membukukan laba bersih sebesar Rp 18,22 miliar, turun 93,60% dibandingkan laba perseroan pada periode yang saham tahun sebelumnya sebesar Rp 285,13 miliar.
Penurunan laba bersih sejalan dengan turunnya pendapatan perseroan menjadi Rp 1,69 triliun dari Rp 1,98 triliun secara tahunan atau year on year. Sementara itu, beban pokok pendapatan perseroan ikut turun menjadi Rp 1,06 triliun dari Rp 1,35 triliun yoy.
Dari sisi pembagian dividen, DILD tercatat terakhir kali membayarkan dividen kepada para pemegang sahamnya untuk tahun buku 2016. Dividen itu dibayarkan pada 20 Juni 2017 sebesar Rp 5 per saham.
