Gandeng Sea Ltd, BNI Rela Saham Bank Mayora Miliknya Terdilusi
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ata BNI siap mengalami penurunan porsi atau dilusi kepemilikan saham PT Bank Mayora jika perusahaan teknologi asal Singapura, Sea Limited, berminat menggenggam saham perbankan tersebut.
Sebelumnya, BNI mengakuisisi Bank Mayora untuk menjadikannya bank digital berbasis usaha menengah kecil (UKM). Saat ini, struktur kepemilikan Bank Mayora terdiri dari, BNI memiliki 63,92% saham, dan induk usaha lamanya, PT Mayora Inti Utama sebanyak 36,08% saham perusahaan.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, BNI dan Grup Mayora bekerja sama dengan Sea Ltd untuk menjadi mitra bisnis dalam mengembangkan teknologi perbankan digital.
"Saat ini Sea Limited belum menjadi pemegang saham, tetapi di waktu tertentu kami terbuka untuk terdilusi dari sekitar 60% menjadi 50%," ujar Royke dalam Paparan Publik Kuartal I 2022 secara virtual, Selasa (26/4).
Dalam paparannya, Royke menjelasnya, SEA Ltd memiliki pengalaman yang luas dalam mendirikan bisnis digital yang ramah pelanggan, lincah, dan memiliki ketahanan tinggi. Oleh karena itu, Sea akan memanfaatkan pengalamannya untuk mendukung BNI dalam membangun kapabilitas teknologi untuk bank digital, dan SEA juga akan terlibat secara ekstensif dalam mengembangkan beberapa teknologi inti.
Dalam perkembangannya, Royke mengakui induk usaha marketplace Shopee ini sudah terlibat dalam penyusunan model bisnis Bank Mayora.
Sebelumnya, emiten berkode saham BBNI ini telah mengantongi restu pemegang saham untuk mengakuisisi Bank Mayora. Restu diperoleh melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Selasa (15/3).
Saat itu, Royke mengatakan, BNI mengakuisisi Bank Mayora untuk ditransformasikan menjadi bank digital. Dengan pembentukan bank digital, ia berharap perseroan dapat meningkatkan segmen UMKM yang saat ini belum terlayani secara maksimal oleh perbankan.
"Kalau UMKM dilayani dengan bank konvensional kita yang sekarang itu biayanya terlalu mahal. Kita ingin bangun suatu bank digital yang biaya operasionalnya serendah mungkin yang bisa menjangkau masyarakat banyak, sehingga UMKM kita bisa naik lagi," kata Royke dalam Economic Outlook 2022 CNBC Indonesia, Selasa (22/3).
Di samping itu, ia mengungkapkan bahwa BNI berkomitmen penuh untuk membangun bisnis perbankan yang ramah lingkungan. Hal ini merupakan salah satu kontribusi perseroan dalam agenda G20.
BNI menguasai 1,19 miliar saham atau 63,92% dari saham yang ditempatkan dan disetor dalam Bank Mayora. BNI mengambil alih Bank Mayora melalui penerbitan 1,03 miliar saham baru. Jumlah itu mewakili sekitar 54,90% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor dalam Bank Mayora.
Selain itu, BNI mengambil alih 169,08 juta saham Bank Mayora milik International Finance Corporation (IFC). Alhasil, BNI memegang hampir sekitar 1,2 miliar saham yang mewakili 63,92% dari total saham yang ditempatkan dan disetor dalam Bank Mayora.
Sebelumnya transaksi dilakukan, Mayora Inti Utama menguasai 80% saham Bank Mayora sementara sisanya 20% dimiliki IFC.
Sebagai informasi, Bank Mayora adalah entitas dari perusahaan konsumer yang didirikan oleh pengusaha Jogi Hendra Atmadja, PT Mayora Indah Tbk (MYOR). Mengacu situs perusahaan, Bank Mayora didirikan pada 28 Juli 1993 silam. Saat ini, jumlah jaringan kantor Bank Mayora sebanyak 37 kantor yang tersebar di Jabotabek, Bandung, Surabaya, dan Lampung.