Regulator Swiss Rapat Maraton Akhir Pekan Bahas Nasib Credit Suisse
Pembicaraan tentang penyelamatan Credit Suisse bergulir hingga hari Minggu (19/3). UBS AG dikabarkan meminta US$6 miliar atau Rp 92 triliun dari pemerintah Swiss untuk menutupi biaya yang dibutuhkan untuk mengambil alih bisnis Credit Suisse yang tengah menghadapi krisis kepercayaan.
Bank global berdampak sistemik ini terjebak dalam kekacauan yang dipicu oleh kejatuhan tiga bank AS, Silicon Valley Bank, Signature Bank, dan Silvergate Bank dalam sepekan terakhir.
Regulator sebenarnya ingin agar keputusan terkait resolusi diperoleh sebelum pasar dibuka besok. Namun, Reuters mengabarkan bahwa pembicaraan antara regulator dengan UBS menghadapi hambatan yang signifikan. Informasi yang diperoleh dari sumber tersebut juga menyebutkan bahwa kemungkinan 10 ribu karyawan akan kehilangan pekerjaan jika keduanya UBS dan Credit Suisse bergabung.
Dua orang sumber Reuters mengatakan, dana jaminan pemerintah yang diminta UBS akan mencakup biaya penutupan sebagian bisnis Credit Suisse dan potensi biaya litigasi. Namun, Credit Suisse, UBS, dan pemerintah Swiss menolak berkomentar.
Negosiasi akhir pekan yang gaduh ini dilakukan setelah saham-saham perbankan di Eropa dan Amerika Serikat rontok, termasuk Credit Suisse yang anjlok. Presiden AS Joe Biden telah bergerak untuk melindungi simpanan nasabah, sedangkan bank sentral Swiss meminjamkan miliaran franc kepada Credit Suisse untuk menstabilkan neracanya yang goyah.
UBS berada di bawah tekanan dari otoritas Swiss untuk mengambil alih saingan lokalnya untuk mengendalikan krisis, kata dua orang yang mengetahui masalah tersebut. Rencananya bisa melihat bisnis Swiss Credit Suisse berputar.
Financial Times melaporkan berdasarkan keterangan dua sumber bahwa Swiss sedang bersiap untuk menggunakan langkah-langkah darurat untuk mempercepat kesepakatan antara UBS dan Credit Suisse
Selain itu, Bloomberg menginformasikan, regulator Swiss juga melibatkan pihak berwenang AS untuk menengahi kesepakatan.
